REPUBLIKA.CO.ID,PHNOM PENH -- Pemerintah Kamboja mengatakan pihak berwenang memarahi seorang warga yang tinggal di desa sebelah utara negara itu. Warga tersebut menghias halamannya dengan ranjau darat dan benda-benda lain yang bermuatan bahan peledak.
Pejabat Cambodian Mines Action Center (CMAC) Khen Srieng mengatakan laki-laki tersebut menggantung sekitar 30 amunisi di pohon asam dan disebar di sekitar halaman rumahnya. CMAC merupakan lembaga pemerintah Kamboja yang bertugas mengawasi pembersihan ranjau.
Pada Rabu (10/6) lalu Khen Srieng mendatangi rumah laki-laki tersebut dan mengumpulkan amunisi-amunisi yang dipajang untuk dihancurkan. Pada Jumat (13/6) ia mengatakan amunisi dan ranjau-ranjau darat itu bekas perang sipil selama tiga dekade yang berakhir pada tahun 1990-an. Sebagian besar ranjau masih aktif dan berbahaya.
Khen mengatakan pria yang tidak disebutkan namanya itu tadinya seorang pengumpul benda bekas. Ia mengumpulkan ranjau-ranjau darat dan bahan peledak di sawah dan hutan dekat rumahnya untuk dijual lagi. Kepada Khen Srieng, laki-laki tersebut mengatakan setelah pemerintah melarang penjualan dan pembelian ranjau darat.