Senin 15 Jun 2020 04:27 WIB

Longgarkan Lockdown, Tiga Negara Catat Kenaikan Covid-19

China, Korsel, dan Mesir melaporkan kenaikan jumlah kasus Covid-19

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
China, Korsel, dan Mesir melaporkan kenaikan jumlah kasus Covid-19. Ilustrasi.
Foto: AP
China, Korsel, dan Mesir melaporkan kenaikan jumlah kasus Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - China, Korea Selatan (Korsel), dan Mesir melaporkan kenaikan jumlah kasus Covid-19 usai pembatasan bisnis dan perjalanan dilonggarkan. Infeksi juga meningkat di beberapa negara bagian Amerika Serikat (AS) ketika Presiden Donald Trump mulai mendorong dibukanya kembali bisnis meski ada peringatan oleh para ahli kesehatan.

Komisi Kesehatan China mencatat 57 kasus baru yang dikonfirmasi dalam 24 jam hingga Sabtu (13/6) tengah malam. Angka ini tercatat tertinggi sejak pertengahan April dan termasuk 36 kasus di ibu kota Beijing yang berpenduduk 20 juta orang.

Baca Juga

Laporan resmi dari China News Service mengutip badan pengontrol penyakit kota mengatakan, kasus-kasus di Beijing terkait dengan pasar makanan grosir terbesar di kota. Sebanyak 27 orang yang positif Covid-19 bekerja di sana dan sembilan memiliki paparan langsung atau tidak langsung untuk itu.

Pasar Xinfadi ditutup setelah 50 orang dinyatakan positif virus dalam kasus pertama yang dikonfirmasi ibu kota China dalam 50 hari. China, sebagai tempat pandemi dimulai pada Desember, beserta juga negara-negara lain termasuk Korsel, Italia, dan Spanyol telah melihat jumlah infeksi baru menurun. Brasil, India, AS dan negara-negara lain mengalami peningkatan yang besar.

China menanggapi wabah dengan kontrol anti-penyakit paling intensif di dunia dengan mengisolasi kota-kota dengan sekitar 60 juta orang. Keputusan itu mematikan sebagian besar ekonominya dalam langkah-langkah yang kemudian ditiru oleh beberapa pemerintah lain.

China kembali menutup 11 komunitas perumahan dekat pasar Xinfadi demi mengekang penyebaran kasus. Kasus-kasus terbaru di China meningkatkan jumlah kasus di daratan menjadi 83.132, dengan 4.634 kematian, menurut Komisi Kesehatan China.

Pemerintah Korsel melaporkan 34 kasus baru Covid-19 yang menambah tren infeksi hariannya. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan 30 dari kasus baru berada di wilayah Seoul atau tempat separuh dari 51 juta orang di negara itu tinggal.

Kasus baru telah dikaitkan dengan perusahaan kehidupan malam, layanan gereja, gudang e-commerce skala besar, dan penjual dari pintu ke pintu. Korsel mencatat kasus Covid-19 keseluruhan sebanyak 12.085 dan 277 kematian.

Kementerian Kesehatan Mesir mengumumkan 1.677 kasus baru yang dikonfirmasi. Mesir adalah negara terpadat di dunia Arab dan memiliki angka kematian tertinggi karena virus corona. Negara ini telah melaporkan 1.484 kematian dan 42.980 kasus yang dikonfirmasi.

Di AS jumlah kasus baru di negara bagian Arizona barat daya telah meningkat menjadi lebih dari 1.000 per hari dari kurang dari 400 ketika penutupan negara dicabut pada pertengahan Mei. Gubernur Doug Ducey tidak mengharuskan warga Arizona untuk mengenakan masker di depan umum meskipun ada peringatan oleh para ahli kesehatan masyarakat di luar pemerintah.

Di tempat lain, pemilik bar di New Orleans bersiap untuk membuka bisnisnya kembali. Restoran-restoran di San Francisco memulai kembali tempat duduk terbuka dan pemerintah Kalifornia mengizinkan hotel, kebun binatang, museum, dan akuarium dibuka kembali. Namun, negara bagian Utah dan Oregon menunda lebih lanjut pembukaan kembali ekonomi karena lonjakan kasus.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement