REPUBLIKA.CO.ID,MINNESOTA -- Beberapa masjid di kota kembar, Minneapolis dan St. Paul, Minnesota, kembali membuka pintu bagi jamaah mereka. Pembukaan kembali masjid ini dilakukan untuk pertama kalinya selama lebih dari empat bulan.
Pembukaan kembali dilakukan mengikuti keputusan negara yang memungkinkan tempat ibadah menjadi tuan rumah layanan keagamaan di tengah krisis Covid-19. Para pengelola dan imam masjid telah membuat pedoman yang harus diikuti bagi siapa saja yang memasuki masjid. Umat Muslim yang ingin ke masjid diharuskan memakai masker dan membawa sajadah mereka sendiri.
Dilansir di Sahan Journal, jamaah diwajibkan berwudhu di rumah sebelum datang ke masjid. Pun mereka akan melewati pengecekan suhu sebelum melewati pintu masjid. Dan untuk pertama kalinya, alih-alih melaksanakan shalat berjamaah dengan rapat, jamaah harus menjaga jarak sejauh enam kaki atau 1,82 meter.
"Kami ingin orang-orang memahami betapa bahaya virus ini," kata Direktur Eksekutif Abubakar As-Saddique Islamic Center di Minneapolis, Abdullahi "Abdiwajid" Farah, dikutip di Sahan Journal, Ahad (14/6).
Abdiwajid dan para pemimpin masjid lainnya meminta anak-anak, orang tua, atau siapa saja yang sebelumnya melakukan kontak fisik dengan pasien Covid-19 untuk tetap tinggal di rumah. Masjid berfungsi sebagai perekat yang menghubungkan komunitas. Orang-orang mengadakan pernikahan dan acara komunitas di masjid-masjid.
Para sesepuh juga disebut pergi ke masjid untuk melakukan sosialisasi. Selain itu, mereka kerap mendapatkan pembaruan terkini tentang komunitas mereka.
"Kami telah mendapat banyak pertanyaan dari masyarakat tentang kapan akan membuka kembali masjid. Kami memberi tahu bahwa kesehatan mereka lebih penting daripada datang ke masjid," kata Imam Umatul Islam Center di Minneapolis, Ahmed Ibrahim.
Lebih lanjut, ia menyebut ibadah shalat Jum'at berjamaah masih belum bisa dilakukan sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Sumber: https://sahanjournal.com/faith/minnesota-mosques-reopen-doors-for-worshippers-covid-19/