REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih timnas Inggris Gareth Southgate mengatakan menerima dengan mudah permintaan pemotongan gaji sebesar 30 persen. Langkah ini untuk membantu FA menghadapi masalah finansial akibat pandemi Covid-19.
FA mengatakan kurangnya pertandingan internasional dan pertandingan piala domestik akan membuat mereka kehilangan pemasukan 100 juta pounds. Southgate salah satu di antara tokoh senior yang terkena pemotongan upah selama tiga bulan mulai bulan April.
"Pertama, saya tidak dapat memenuhi seluruh bagian dari pekerjaan saya saat ini," kata pelatih berusia 49 tahun itu, dikutip dari Reuters, Ahad (14/6). "Meskipun saya telah mengambil tanggung jawab lain dalam periode ini, itu terasa tidak benar," kata dia.
Alasan selanjutnya, sebagai pelatih yang menerima gaji cukup tinggi, ia merasa tidak keliru jika tak mau menerima pemotongan upah saat FA sedang mengalami kesulitan. "Rasanya tidak benar bagi saya bahwa saya tidak berkontribusi pada gambaran yang lebih besar," kata dia.
Ia mengatakan Inggris memiliki banyak orang yang melakukan pekerjaan cemerlang di berbagai bidang. menurut Southgate, tidak semua seberuntung ia mendapatkan gaji besar.
"Itu bukan sesuatu yang ingin saya publikasikan tetapi saya merasa itu tidak perlu dipikirkan lagi," jelasnya.