REPUBLIKA.CO.ID, BANTAENG -- Hujan deras yang melanda Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, mengakibatkan banjir bandang dan longsor, Jumat (12/6). Di Bantaeng aliran Sungai Calendu yang meluap membawa material lumpur dan menggenangi rumah warga, pertokoan dan fasilitas umum lainnya di sepanjang aliran sungai.
Area terdampak banjir dibeberapa titik terjadi di Kelurahan Pallantikang, Tappanjeng dan Malilingi, Kelurahan Bonto Rita, Bonto sunggu, Bonto Atu, Bonto Lebang dan Desa Bonto Jai, Desa Bonto Majannang.
Di bawah koordinasi gabungan Tim Aksi Siaga Kemanusiaan (TASK) Hidayatullah, Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah dan Search and Resceu (SAR) Hidayatullah bergerak menurunkan tim untuk memberikan bantuan kepada para korban, Sabtu (13/6).
Tim SAR Hidayatullah yang tiba lebih awal memetakan kondisi lapangan untuk melakukan bantuan recovery. Tim yang berjumlah 20 orang melakukan pembersihan lumpur rumah, fasilitas ibadah dan pengadaan air bersih bagi warga terdampak.
Sedangkan tim kedua, yakni relawan Laznas BMH Perwakilan Sulsel yang datang dengan membawa logistik berupa bahan makanan pokok siap saji untuk dapur umum dan penyaluran beras sebanyak @ 25 kg.
"Alhamdulillah, relawan BMH bersama SAR Hidayatullah terus bergerak dan sampai hari ini masih berjibaku di lapangan untuk membantu masyarakat korban banjir segera pulih keadaannya. Nyaris semua warga yang menerima bantuan menyampaikan senyum dan doa terbaik, semoga Allah memberikan balasan belripat ganda kepada kita semua," terang Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Perwakilan Sulawesi Selatan, Syamsuddin dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (13/6).
"Siang ini, tim melakukan aksi bagi-bagi air bersih untuk warga terdampak banjir di Jalan Khayangan, Bontorita, Bantaeng yang merupakan sinergi BMH dengan PDAM Kabupaten Bantaeng. Sejak banjir melanda warga tidak punya akses air bersih sama sekali, sehingga tidak bisa bersih-bersih, memasak dan kebutuhan lainnya," imbuh Syamsuddin.