REPUBLIKA.CO.ID, Pertempuran di Libya memasuki babak baru. Pasukan Jenderal Khalifa Haftar yang sebelumnya ngotot ingin merebut Tripoli kian terdesak. Haftar dipukul pasukan pemerintahan GNA di Tripoli dukungan Turki. Haftar kini sepakat dengan tawaran perundingan yang diinisiasi oleh Mesir.
Berikat peta pertempuran di Libya dalam beberapa waktu terakhir.
14 Mei: Otoritas Libya di Tripoli sebut pasukan Haftar serang rumah sakit.
23 Mei: Libya tuding Haftar menggunakan taktik seperti ISIS.
6 Juni: Pasukan GNA di Tripoli melancarkan serangan untuk merebut Sirte dari Haftar.
6 Juni: Presiden Mesir Abdul Fatah al-Sisi bertemu dengan Jenderal Haftar dan Ketua Parlemen Libya Aguila Saleh. Mesir lantas mengumumkan Deklarasi Kairo untuk menyelesaikan konflik di Libya. Sejumlah sekutu Mesir, seperti UEA, Saudi dan Rusia mendukung deklarasi ini.
8 Juni 2020: Tentara Libya dukungan Turki dilaporkan bebaskan dua distrik di pesisir Sirte dari pasukan Haftar.
9 Juni 2020: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keberhasilan Turki cegah invasi Haftar di Libya.
9 Juni 2020: Misi PBB gelar pertemuan dengan dua pihak berkonflik di Libya.
10 Juni: Uni Eropa meminta semua pihak yang berkonflik di Libya untuk hentikan operasi militer.
10 Juni: Erdogan melakukan komunikasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin mendiskusikan masalah Libya dan Idlib.
10 Juni: Turki menolak Deklarasi Kairo dan menilai deklarasi hanya untuk menyelamatkan Haftar.
Peta Dukungan Negara
Negara Pendukung Haftar: Mesir, Uni Emirat Arab, Rusia, dan Arab Saudi.
Negara Pendukung GNA di Tripoli: Turki dan Qatar
Sumber: Reuters/AP/Aljazirah/Anadolu/berbagai sumber
Pengolah: Teguh Firmansyah