Ahad 14 Jun 2020 18:34 WIB

RS Ali Sibroh Malisi Terima APD dari Republika

PT Republika Media Mandiri memberikan bantuan kepada Rumah Sakit Ali Sibroh Malisi.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Mas Alamil Huda
Penyerahan APD secara simbolis dari Republika kepada RS Ali Sibroh Malisi
Foto: Haura Hafizhah
Penyerahan APD secara simbolis dari Republika kepada RS Ali Sibroh Malisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemi virus corona atau Covid-19, para petugas kesehatan harus lengkap memakai alat pelindung diri (APD) dan masker bedah. PT Republika Media Mandiri memberikan bantuan kepada Rumah Sakit Ali Sibroh Malisi, Jakarta Selatan berupa APD dan masker bedah untuk tenaga medis.

"Terima kasih kepada Republika yang sudah membantu kami dengan memberikan APD dan masker bedah. Kami tidak pernah tahu kapan corona akan berakhir. Sehingga kelengkapan APD dan masker bedah prioritas utama buat kami melindungi para petugas kesehatan. Semoga ini menjadi berkah buat kami semua," kata Direktur Utama RS Ali Sibroh Malisi dr Lilis Kurniah Rahmawati kepada Republika di Rumah Sakit Ali Sibroh Malisi.

Kemudian, ia melanjutkan, para petugas kesehatan bisa menghabiskan 30 sampai 40 kali dalam satu hari, sedangkan masker bedah menghabiskan 100 masker dalam satu hari. Sehingga ia membutuhkan APD dan bedah masker sebagai pelindung bagi tenaga medis dari virus Covid-19.

Lilis menambahkan, di RS Ali Sibroh Malisi hanya bisa screening pasien tersebut positif terkena corona atau tidak. Sebab, ia tidak menyediakan gedung khusus untuk pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.

"Biasanya kami sarankan untuk rujuk ke RSUD Pasar Minggu untuk menjalani perawatan lebih lanjut. Kami hanya bisa screening pasien ini memang ke arah penyakit terkena corona atau tidak," kata dia.

Ia menjelaskan, banyak pasien yang awalnya mengeluh sakit demam berdarah (DBD), tipes dan flu. Tapi ketika dirawat tidak sembuh-sembuh segera disarankan untuk merujuk ke RSUD Pasar Minggu. "Virus Corona itu menyerang daya tahan tubuh. Kalau daya tahan tubuh tidak bagus bisa terkena virus tersebut," kata dia.

Maka dari itu, kata dia, saat ini masyarakat harus tingkatkan daya tahan tubuh jangan sampai menurun karena virus tersebut bisa menyerang kapan saja di saat tubuh lemah. Sehingga ia minta masyarakat selalu menjaga kebersihan dan jaga jarak.

"Kami tidak tahu kapan virus ini selesai, vaksin kapan ditemukan. Pasien tanpa gejala saja bisa terkena positif corona. Semua balik lagi ke daya tahan tubuh. Makanlah yang bergizi dan gunakan masker jika keluar," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement