REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Pengunjuk rasa di Milan, Italia mencoret wajah patung jurnalis yang mengaku memiliki istri berusia 12 tahun saat tinggal di Eritrean pada tahun 1930-an. Ahad (14/6) para demonstran mencoret patung Indro Montanelli dengan tulisan 'rasis' dan 'pemerkosa'.
Patung Montanelli terletak di sebuah taman yang juga menggunakan namanya. Lokasi tersebut menjadi titik unjuk rasa Black Lives Matter di Milan. Kini para demonstran fokus pada masa lalu kolonial Italia.
Pengunjuk rasa juga menuntut pemerintah untuk otomatis memberikan kewarganegaraan pada anak pemukim tetap yang lahir di Italia. Montanelli meninggal dunia pada tahun 2001 di usia 92 tahun.
Ia salah satu jurnalis Italia yang paling dihormati. Pada tahun 2000 lalu ia mendapatkan penghargaan dari International Press Institute yang bermarkas di Wina sebagai salah satu dari 50 Pahlawan Kebebasan Pers Dunia.
Montanelli seorang wartawan perang yang terkenal. Ia mencatat Italia kontemporer dari masa kolonial hingga fasisme, rekonstruksi paksa perang dan skandal anti korupsi Italia yang menjungkirkan balikan kelas politik pada tahun 1990-an.
Pada tahun 1977 kelompok teroris Pasukan Merah menembak kakinya empat kali. Ia juga menjadi mentor dari banyak jurnalis Italia terkenal saat ini.