REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Pandemi Covid-19 berdampak kepada berbagai lini kehidupan manusia. Sangat banyak masyarakat yang sudah merasakan dampak dari penyebaran virus corona jenis baru ini, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Fakultas Pertanian UGM melalui Pengabdian kepada Masyarakat memfasilitasi masyarakat yang kurang beruntung. Termasuk, penyandang disabilitas, pemulung dan pedagang asongan yang terdampak dan kesulitan mencari penghasilan.
Fasilitasi diberikan dalam berbagai paket kegiatan baik berupa transfer ilmu pengetahuan dan teknologi, fisik, maupun pendampingan teknologi. Bantuan ini dilaksanakan bersamaan pembukaan Dies Natalis Fakultas Pertanian UGM ke-74.
Penyerahan bantuan diwakili oleh kelompok berkebutuhan khusus. Sebagian kegiatan pengabdian turut bermitra dengan organisasi keagamaan seperti kelompok binaan MPM PP Muhammadiyah Yogyakarta dan Nahdatul Ulama Bantul.
Dekan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Jamhari mengatakan, perlu sinergi dan kepedulian dari perguruan tinggi dalam meningkatkan ketahanan pangan. Terutama, selama pandemi Covid-19 lewat kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Fakultas Pertanian UGM telah melakukan berbagai macam pengabdian di berbagai wilayah baik pedesaan dan perkotaan. Ini jadi wujud kepedulian ke masyarakat terdampak pandemi, sekaligus meningkatkan ketersediaan pangan.
Ada pemberian paket teknologi hidroponik, paket teknologi aquaponik lele dan sayuran, paket teknologi pemanfaatan pekarangan nir limbah. Lalu, fasilitasi logistik koperasi mitra perikanan, bantuan paket budikdamber dan benih sayur.
Selain itu, melaksanakan loka karya daring dengan memanfaatkan fasilitas pengabdian digital fakultas yang bernama DesaApps. Penerima manfaat dari kegiatan ini kelompok tani, mitra koperasi tani dan kelompok masyarakat lain.
"Ada harapan besar agar semangat masyarakat untuk menggiatkan urban farming dapat terus terjaga di masa depan meskipun status pandemi telah berakhir," kata Jamhari, Ahad (14/6).
Jamhari menambahkan, kebutuhan pangan yang tidak berhenti dan terbatasnya lahan perkotaan jadi latar belakang yang mampu mendukung kreativitas. Serta, memacu kemauan warga mandiri dalam pengan melalui kegiatan urban farming.
"Teknologi tepat guna yang ada diharapkan dapat menjadi model atau rujukan untuk diterapkan diberbagai daerah sehinga dapat mencukupi kebutuhan gizi masyarakat, khususnya protein hewani dan vitamin," ujar Jamhari.