Ahad 14 Jun 2020 22:50 WIB

Kisah di Balik Penemuan Pisau Cukur Legendaris Gillette

Pisau cukur legendaris Gillette berawal dari kebiasaan cukur di kamar mandi.

Pisau cukur legendaris Gillette berawal dari kebiasaan cukur di kamar mandi. Ilustrasi mencukur rambut.
Foto: www.freepik.com
Pisau cukur legendaris Gillette berawal dari kebiasaan cukur di kamar mandi. Ilustrasi mencukur rambut.

REPUBLIKA.CO.ID, "Jangan pernah putus asa." Begitu kata Winston Churchil suatu ketika. Ungkapan ini berlaku bagi King Camp Gillette, milyarder sukses karena pisau cukur sekali pakai.

Kebiasaan mencukur janggut ternyata dimulai saat manusia pertama menginjakkan bumi. Dari lukisan-lukisan gua terlihat bahwa manusia awal sudah membersihkan dan mencukur janggutnya dengan batu api yang ditajamkan.

Baca Juga

 

Ini berlawanan dengan pendapat umum bahwa saat itu semua manusia purba membiarkan jenggotnya subur. Ketika Zaman Perunggu datang, barulah pisau cukur mulai dibuat dari besi, perunggu, bahkan kemudian dari emas. Pada peradaban Roma dan Yunani manusia menggunakan mata pisau dari besi. Ini lalu berkembang menjadi pisau cukur ''terbuka'' atau ''potong leher'' hingga Abad ke-19.

 

 

Disebut ''potong leher'' karena ketajaman dan bentuknya dapat mengancam leher terluka bila pemakaiannya tidak sangat hati-hati. Pada abad 20 teknologi pisau cukur berubah.

Sebagian besar pria pada 1900 mencukurkan janggutnya ke tukang cukur setempat atau di rumah kalau sedang perlu. Jadi bukan karena kebutuhan mencukur secara teratur. Pada saat itu para pelanggan barber memiliki tujuh pisau cukur pribadi, yang diberi label ''Senin'' hingga ''Minggu.''

 

 

Kini hampir setiap pria mencukur janggutnya setiap hari di rumah menggunakan berbagai jenis peralatan cukur. Pisau cukur aman pertama ditemukan orang Prancis, Jean-Jacques Perret. Disebut aman karena kulit terlindungi dari sisi tajam pisau cukur. Gagasan pisau cukur sekali pakai dan buang, yang tak perlu ditajamkan kembali, datang dari Amerika.

 

 

Penemunya adalah King Camp Gillette, seorang salesman keliling yang bekerja pada Crown Cork & Seal Co., di Fond du Lac, Wisconsin. Pada suatu pagi 1895 saat siap mencukur janggut sebelum berangkat kerja, Gillette memperhatikan sisi pisau cukurnya tumpul dan tak lagi tajam.

Ketika itu ia begitu letih sehingga tak lagi mampu menajamkannya. Tiba-tiba ia mendapatkan inspirasi cemerlang: pisau cukur yang tak perlu diasah dan dikikir lagi tapi tetap memiliki ketajamannya.

 

 

Pisau cukur itu ditajamkan pabrik dan dibuang begitu mata pisaunya tak lagi tajam. Itulah awal kelahiran pisau cukur sekali pakai lalu buang. Dari kamar mandi Gillette, kelahiran 1855, memanggil isterinya. Ia mengatakan baru saja memikirkan sebuah temuan yang akan membuat mereka berdua kaya dan merubah cara pria di seluruh dunia membersihkan janggutnya.

 

Bermalam-malam ia berusaha mewujudkan gagasannya. Bekerjasama dengan William Nickerson technical adviser-nya, Gillette perlu waktu lima tahun untuk menemukan seseorang yang dapat menyediakan mesin yang secara otomatis dapat menajamkan lembaran tipis logam setipis kertas agar dapat dipakai untuk mencukur rambut janggut.

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement