REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) membuka kembali layanan penyeberangan secara penuh selama 24 jam di lintasan Padangbai-Lembar. Dengan dibukanya kembali lintasan tersebut, ASDP mengoprasikan 18 unit kapal sejak kemarin (14/6) pukul 00.00 WITA.
Pelaksana tugas (Plt) Corporate Secretary ASDP Indonesia Ferry Shelvy Arifin mengatakan layanan di lintasan tersebut tetap dibuka meski hanya melalui satu dermaga dari Padangbai. “Ini demi mengurai antrean kendaraan,” kata Shelvy dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (15/6).
Shelvy mengakui trafik truk cenderung meningkat pada malam hari sehingga ASDP akan terus melakukan pelayanan selama 24 jam. Dia memastikan operasional juga tetap memperhatikan aspek keselamatan dan faktor cuaca.
Dia menambahkan, lintasan tersebut kembali dibuka sesuai dengan koordinasi Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Tbk Wilayah XII Provinsi Bali dan NTB pascakejadian kandasnya KMP Dharma Rucitra III milik Dharma Lautan Utama pada Jumat (12/6) malam. Kejadian tersebut membuat ASDP menutup sementara dermaga II Padangbai yang menjadi titik lokasi kandasnya kapal tersebut.
Shelvy menuturkan, sejak Sabtu (13/6) pagi di Pelabuhan Padangbai hanya beroperasi satu unit dermaga yakni dermaga I untuk melayani kapal-kapal lintasan Padangbai-Lembar. Hal tersebut berdampak terhadap antrean kendaraan yang masuk ke pelabuhan hanya saja antrean tersebut sudah kembai normal.
"ASDP akan tetap memaksimalkan layanan penyeberangan dan pelabuhan di Padangbai, namun keselamatan dan keamanan pengguna jasa tetap menjadi prioritas utama," jelas Shelvy.
Saat ini, Shelvy memastikan ASDP dengan regulator BPTD Wilayah XII Provinsi Bali dan NTB, Kesyahbandaran dan Operator Pelabuhan (KSOP) Padangbai, Dharma Lautan Utama selaku pemilik kapal terus berkoordinasi untuk penanganan lebih lanjut. Dengan begitu KMP Dharma Rucitra dapat segera dipindahkan dari titik lokasi kandas sehingga dermaga I dan II di Padangbai dapat kembali beroperasi normal.
Cek Typo