Senin 15 Jun 2020 09:04 WIB

Asuransi Umum Diprediksi Terkontraksi Hingga 25 Persen

Lini bisnis asuransi yang tumbuh negatif seperti penjualan kendaraan dan properti.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Pertumbuhan industri asurasi umum diperkirakan akan tergerus drastis pada tahun ini akibat Covid-19.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Pertumbuhan industri asurasi umum diperkirakan akan tergerus drastis pada tahun ini akibat Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan industri asurasi umum diperkirakan akan tergerus drastis pada tahun ini akibat Covid-19. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memprediksi kinerja industri akan tumbuh negattif dikisaran 15-25 persen. 

"Harapannya tidak sampai minus 30 persen. Kami optimistis hanya di 15 persen," kata Wakil ketua bidang statistik dan penelitian AAUI, Trinita Situmeang, akhir pekan lalu. 

Baca Juga

Trinita menjelaskan, potensi penurunan terbesar diprediksi bakal berasal dari lini bisnis properti. Trinita melihat banyak prusahaan properti yang mengurangi operasi selama selama pandemi. Di sisi lain, tren penjualan properti pun jatuh cukup dalam. 

Selain itu, lini bisinis kendaraan bermotor juga akan menyumbang penurunan pertumbuhan industri asuransi umum. Berdasarkan data Gaikindo, penjualan kendaraan bermotor turun drastis hingga 40 persen pada kuartal I-2020. Kondisi ini diperkirakan masih akan memburuk hingga akhir tahun.