Warga mencuci tangan saat akan berbelanja di Pasar Perumnas Klender, Jakarta, Senin (15/6). Pemerintah provinsi DKI Jakarta mulai hari ini menerapkan sistem ganjil genap untuk pedagang pasar tradisional di 153 titik di DKI Jakarta yang disesuaikan antara nomor kios pedagang dengan tanggal (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Warga melewati bilik disinfektan saat akan berbelanja di Pasar Perumnas Klender, Jakarta, Senin (15/6). Pemerintah provinsi DKI Jakarta mulai hari ini menerapkan sistem ganjil genap untuk pedagang pasar tradisional di 153 titik di DKI Jakarta yang disesuaikan antara nomor kios pedagang dengan tanggal (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Warga melewati bilik disinfektan saat akan berbelanja di Pasar Perumnas Klender, Jakarta, Senin (15/6). Pemerintah provinsi DKI Jakarta mulai hari ini menerapkan sistem ganjil genap untuk pedagang pasar tradisional di 153 titik di DKI Jakarta yang disesuaikan antara nomor kios pedagang dengan tanggal (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Petugas mengecek suhu tubuh pengunjung pasar saat akan berbelanja di Pasar Perumnas Klender, Jakarta, Senin (15/6). Pemerintah provinsi DKI Jakarta mulai hari ini menerapkan sistem ganjil genap untuk pedagang pasar tradisional di 153 titik di DKI Jakarta yang disesuaikan antara nomor kios pedagang dengan tanggal (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
Warga melewati bilik disinfektan saat akan berbelanja di Pasar Perumnas Klender, Jakarta, Senin (15/6). Pemerintah provinsi DKI Jakarta mulai hari ini menerapkan sistem ganjil genap untuk pedagang pasar tradisional di 153 titik di DKI Jakarta yang disesuaikan antara nomor kios pedagang dengan tanggal (FOTO : Republika/Thoudy Badai)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah provinsi DKI Jakarta mulai hari ini menerapkan sistem ganjil genap di di Pasar Perumnas Klender, Jakarta, Senin (15/6).
Aturan ganjil genap untuk pedagang pasar tradisional ini juga diberlakukan di 153 titik di DKI Jakarta yang disesuaikan antara nomor kios pedagang dengan tanggal.
Untuk memasuki pasar ini pun pengunjung diperiksa secara ketat. Selain diperiksa suhu tubuh, jumlah pengunjung pun dibatasi.
sumber : Republika
Advertisement