REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengemukakan bus sekolah yang ditempatkan di beberapa stasiun untuk mengangkut penumpang kereta rel listrik (KRL) Jakarta-Bogor semata-mata untuk keselamatan warga. Anies menegaskan layanan itu bukan untuk memenuhi peraturan.
Anies menyebut bantuan bus sekolah tersebut tak hanya untuk mengurangi kepadatan manusia di jam sibuk. Bus itu untuk keselamatan semua selama Jakarta masih memberlakukan sistem pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Ini semua dikerjakan bukan semata-mata untuk memenuhi peraturan. Tapi, untuk keselamatan pekerja, untuk keselamatan seluruh masyarakat," ujar Anies melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Senin (15/6).
Anies mengimbau para pekerja yang menggunakan KRL untuk mematuhi kebijakan menjaga jarak fisik. Hal ini guna kenyamanan sesama sembari mencegah penyebaran Covid-19.
Anies mengatakan, bus tersebut akan dikerahkan menuju Stasiun Bogor untuk mengangkut penumpang KRL. Kemudian, bus akan diatur kembali untuk diangkut ke beberapa stasiun agar tidak terjadi penumpukan penumpang.
Kebijakan tersebut telah berlaku mulai Jumat (12/6) di Stasiun Tanah Abang, Stasiun Sudirman, Stasiun Juanda, Stasiun Manggarai, dan Stasiun Tebet. Sedangkan, layanan dari Stasiun Bogor berlaku mulai hari Senin (15/6) menuju lima stasiun di Jakarta tersebut.
Anies bersama Wali Kota Bogor Bima Arya dan Direktur Keuangan PT KAI (Persero) Rivan A Purwantono meninjau langsung pengerahan bus sekolah gratis bagi penumpang KRL di Stasiun Bogor, Jawa Barat.