Suasana aktivitas jual beli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Ahad (14/6/2020). Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pasar tradisional rentan menjadi tempat penularan COVID-19 salah satunya akibat sarana pencegahan yang dinilai belum memadai (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
Pedagang mendistribusikan buah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Ahad (14/6/2020). Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pasar tradisional rentan menjadi tempat penularan COVID-19 salah satunya akibat sarana pencegahan yang dinilai belum memadai (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
Pedagang mendistribusikan buah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Ahad (14/6/2020). Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pasar tradisional rentan menjadi tempat penularan COVID-19 salah satunya akibat sarana pencegahan yang dinilai belum memadai (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
Suasana aktivitas jual beli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Ahad (14/6/2020). Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pasar tradisional rentan menjadi tempat penularan COVID-19 salah satunya akibat sarana pencegahan yang dinilai belum memadai (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyatakan Pasar tradisional rentan menjadi tempat penularan COVID-19 salah satunya akibat sarana pencegahan yang dinilai belum memadai.
Data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) sendiri mencatat lebih dari 400 pedagang di 93 pasar terinfeksi virus corona.
sumber : Antara Foto
Advertisement