Senin 15 Jun 2020 13:57 WIB

In Picture: Pasar Tradisional Simpul Penyebaran Covid-19

.

Rep: Indrianto Eko Suwarso/ Red: Yogi Ardhi

Suasana aktivitas jual beli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Ahad (14/6/2020). Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pasar tradisional rentan menjadi tempat penularan COVID-19 salah satunya akibat sarana pencegahan yang dinilai belum memadai (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

Pedagang mendistribusikan buah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Ahad (14/6/2020). Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pasar tradisional rentan menjadi tempat penularan COVID-19 salah satunya akibat sarana pencegahan yang dinilai belum memadai (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

Pedagang mendistribusikan buah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Ahad (14/6/2020). Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pasar tradisional rentan menjadi tempat penularan COVID-19 salah satunya akibat sarana pencegahan yang dinilai belum memadai (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

Suasana aktivitas jual beli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Ahad (14/6/2020). Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan pasar tradisional rentan menjadi tempat penularan COVID-19 salah satunya akibat sarana pencegahan yang dinilai belum memadai (FOTO : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19  menyatakan Pasar tradisional rentan menjadi tempat penularan COVID-19 salah satunya akibat sarana pencegahan yang dinilai belum memadai.

Data Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) sendiri mencatat lebih dari 400 pedagang di 93 pasar terinfeksi virus corona.

sumber : Antara Foto
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement