Senin 15 Jun 2020 14:57 WIB

Jepang Bantah Longgarkan Larangan Masuk Bagi Pendatang

Jepang masih mengkaji kemungkinan mengizinkan pendatang kembali masuk.

Sebuah spanduk imbauan agar orang-orang tinggal di rumah untuk menekan penyebaran COVID-19 dan pandemi coronavirus di kawasan pertokoan, Tokyo, Jepang. Pemerintah Jepang belum akan membuka pintunya bagi turis atau pendatang negara lain.
Foto: EPA-EFE/FRANCK ROBICHON
Sebuah spanduk imbauan agar orang-orang tinggal di rumah untuk menekan penyebaran COVID-19 dan pandemi coronavirus di kawasan pertokoan, Tokyo, Jepang. Pemerintah Jepang belum akan membuka pintunya bagi turis atau pendatang negara lain.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Luar Negeri Jepang Toshimitsu Motegi, Senin (15/6), mengatakan tidak benar pemerintah telah memutuskan untuk melonggarkan larangan masuk. Larangan itu diberlakukan mencegah penyebaran virus corona dari pendatang negara tertentu.

Harian Yomiuri pekan lalu melaporkan Jepang mungkin memulai kembali perjalanan bisnis dengan rute Australia, Selandia Baru, Vietnam dan Thailand dalam beberapa bulan ke depan.

Baca Juga

Pemerintah sedang mengkaji cara untuk melakukan pelonggaran larangan masuk dengan mempertimbangkan berbagai faktor secara keseluruhan. Pemerintah akan melonggarkan pembatasan secara bertahap jika pihaknya memutuskan untuk menerapkan itu, kata Motegi kepada parlemen.

Motegi sepakat dengan mitranya dari Vietnam, Australia, dan Selandia Baru untuk mengkaji kemungkinan mengizinkan kembali perjalanan bagi mereka yang membutuhkan, katanya, dilansir dari Reuters.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement