REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kementerian Perhubungan cq. Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Uban dan Kantot Distrik Navigasi Kelas I Tanjung Pinang, bersinergi dan bekerja sama meningkatkan keselamatan dan keamanan pelayaran di perairan Selat Malaka dan Selat Singapura.
Hal ini dikatakan Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban, Capt. Handry Sulfian saat melakukan koordinasi sekaligus kunjungan ke Vessel Traffic Services (VTS) Batam, dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id, Senin (15/6).
Menurut Handry, dalam setiap pelaksanaan patroli serta pengawasan dan penegakan hukum terhadap kapal-kapal yang bernavigasi di Selat Malaka dan Selat Singapura, terutama di alur yang berdekatan dengan wilayah Indonesia, komunikasi yang baik dengan petugas Vessel Traffic Services (VTS) Batam sangat dibutuhkan.
“Koordinasi dan komunikasi dengan petugas Vessel Traffic Services (VTS) Batam dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Khusus (KSOP Khusus) Batam dan KSOP Kelas I Tanjung Balai Karimun sangat dibutuhkan guna menjalin sinergitas pelaksanaan keselamatan dan pengamanan di Selat Malaka dan Selat Singapura,” kata Handry.
Menurut Handry, Selat Malaka dan Selat Singapura merupakan salah satu jalur pelayaran yang strategis terutama dalam perdagangan di tiga negara yaitu Indonesia, Singapura dan Malaysia, sehingga keselamatan dan keamanannya harus dijaga sebaik mungkin.
Saat ini dalam rangka menjamin keselamatan dan keamanan bagi kapal kapal yang berlayar di Selat Malaka dan Selat Singapura, Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Uban telah menyiapkan 3 (tiga) unit Kapal Patroli yaitu KN. Kalimasadha - P.115, KN.Sarotama - P.112 dan KN.Rantos - P.210.
Menurut Capt. Handry beberapa wilayah perairan Selat Malaka dan Selat Singapura yang alurnya berada di perairan Negara Indonesia antara lain adalah Wilayah 1 di daerah perairan Tanjung Balai Karimun Radio VHF CH-62, Wilayah 2 di daerah perairan Batam Radio VHF CH-83 / CH-84 dan Wilayah 3 di daerah Perairan Berakit Radio VHF CH-67.
“Jadi secara rutin kami terus mengawal keselamatan dan keamanan pelayaran di wilayah Perairan Selat Malaka dan Selat Singapura terutama wilayah yang berdekatan dengan wilayah Indonesia karena wilayah tersebut merupakan daerah Wilayah Kerja Pangkalan PLP Kls II Tanjung Uban,” ujar Handry.