Senin 15 Jun 2020 17:56 WIB

Sumbar Terbuka Bantu Periksa Swab Provinsi Lain

Lab FK Unand sempat kekurangan sampel untuk diperiksa.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Laboratorium Diagnostik Riset Terpadu Penyakit Infeksi, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang mampu memeriksa kurang lebih 400 spesimen covid-19 perhari.
Foto: Febrian Fachri
Laboratorium Diagnostik Riset Terpadu Penyakit Infeksi, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas yang mampu memeriksa kurang lebih 400 spesimen covid-19 perhari.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mempersilakan Provinsi lain yang ingin menitipkan pemeriksaan sampel swab di Laboratorium Diagnostik Riset Terpadu Penyakit Infeksi, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang. Menurut Irwan, lab itu sebelumnya juga sudah pernah membantu pemeriksaan sampel swab dari sejumlah provinsi seperti Bengkulu, Jambi dan Kepulauan Riau.

"Silakan saja. Kami sangat mendukung. Silakan provinsi lain mengirimkan spesimen. Kami sangat terbuka untuk itu," kata Irwan Prayitno di Kantor Gubernur Sumbar, Senin (15/6).

Baca Juga

Irwan menambahkan provinsi lain yang ingin memeriksakan sampel swabnya ke lab Unand bisa langsung berkoordinasi ke pihak Kampus Unand. Walau pun selama masa pandemi covid-19 ini operasional  Laboratorium Diagnostik Riset Terpadu Penyakit Infeksi, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang didukung penuh oleh Pemprov Sumbar.

"Bisa langsung kepada Rektor Unand. Tapi sebelumnya Rektor Unand juga minta ke kita (Pemprov). Bagi kami tidak masalah. Silakan aja," ucap Irwan.

Sebelumnya kepala Laboratorium Diagnostik Riset Terpadu Penyakit Infeksi, FK Unand Andani mengatakan kekurangan sampel swab untuk diperiksa. Sejak mendapatkan izin pemeriksaan sampel swab pada 24 Maret lalu,  Laboratorium Diagnostik Riset Terpadu Penyakit Infeksi, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang sudah melakukan pemeriksaan lebih dari 27 ribu sampel swab.

Dokter Andani mengatakan pihaknya siap membantu provinsi lain karena menurut dia Lab FK Unand ingin memberikan kontribusi besar buat bangsa. "Kami tentu siap membantu seperti Jawa Timur. Karena sekarang sampel kita sudah kurang," ucap Dokter Andani kepada Republika.co.id pekan lalu.

Laboratorium Diagnostik Riset Terpadu Penyakit Infeksi, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang dibantu Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Baso, Agam setiap hari mampu memeriksa 2500 sampel swab perhari. Bahkan di saat mendesak, mereka bisa memeriksakan sampel swab sebanyak 3 ribu perhari.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement