REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa bilang pengasuhan anak tugas ibu semata? Faktanya, peran ayah dalam pengasuhan sangat dibutuhkan, mulai dari 1.000 hari pertama kehidupan anak.
Rahmat Hidayat, Co-Founder Komunitas ID_AyahASI mengatakan, memang ada kalanya ayah bisa merasa terpaksa. Namun, tentu ada strategi yang bisa diterapkan agar ayah tidak jadi "musuh" ibu dan bisa bekerja sama dengan baik dalam pengasuhan anak.
"Ada unsur terpaksa sebenarnya, weekend mau enak-enak juga gimana, disuruh mandiin mobil, mandiin anak dong. Laki-laki punya ego tinggi cenderung mending belajar sendiri," kata Rahmat dalam Easy Parenting Webinar Series, belum lama ini.
Rahmat mengatakan, laki-laki cenderung punya cara tersendiri. Jangan heran bila sesekali mendapati ayah tertidur saat dititipi anak, bermain sampo saat memandikan anak, dan sebagainya.
Rahmat memandang, para ibu biasanya melakukan pekerjaan seperti ritual yang tidak bisa diganggu gugat. Proses dari A sampai Z harus sama sesuai cara ibu.
"Buat laki-laki itu, misal mandi, yang penting kering bersih, wangi, selesai, jadi sebaiknya suami jangan dicerewetin juga, gimana biar nggak musuhan? Kasih contoh tanpa marah, tanpa emosi, kalau belum mulai udah dimarahi, makin males," papar Rahmat.
Selain itu, Rahmat menyoroti perbedaan kecenderungan sikap perempuan dan laki-laki. Jika perempuan cenderung lebih nyaman dimengerti tanpa mengungkapkan, laki-laki lebih logis. Menurutnya, sebaiknya, ibu katakan saja apa yang diinginkan tanpa kode, fleksibel soal prosedur, dan jangan lupa beri pujian kepada ayah.
"Puji dulu, bilang juga terima kasih walaupun kalau ada salah, misalnya," ujarnya.