REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut meresmikan laboratorium polymerase chain reaction (PCR) di RSUD dr Slamet, Senin (15/6). Laboratorium itu akan digunakan untuk memeriksa hasil tes swab Covid-19 untuk warga Garut.
Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, laboratorium itu dapat memeriksa 30 sampel tes swab dalam satu hari. Hasilnya pun dapat diketahui lebih cepat, yaitu hanya sekira 12 jam. Dengan begitu, sampel tes swab dari Garut tak akan lagi dibawa ke Bandung untuk diperiksa di Labkesda.
"Jadi kalau ada yang terindikasi positif, dites hanya menunggu 12 jam. Jadi tidak usah ke Bandung lagi," kata dia, Senin.
Ia mengatakan, selama ini sampel tes swab dari Garut selaku dibawa ke Labkesda Bandung. Hasil pemeriksaan itu biasanya baru diketahui lama, bahkan pernah hingga 20 hari. Waktu yang cukup lama itu dinilai menyulitkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk melakukan pelacakan jika ada pasien yang positif.
Untuk mengoperasikan laboratoium itu dihabiskan anggaran sekira Rp 3,5 miliar. Anggaran untuk membangun laboratorium PCR itu seluruhnya menggunakan APBD Kabupaten Garut.
Dengan adanya laboratorium PCR, Pemkab Garut berencana akan melakukan tes swab secara besar-besaran. Sebab, menurut dia, banyak terjadi transmisi lokal penularan Covid-19 di Kabupaten Garut. "Kita akan fokuskan ke pusat keramaian seperti pasar, pesantren, dan tempat ibadah," kata dia.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Medis, Zaini Abdillah mengatakan, saat ini laboratorium PCR sudah resmi beroperasi. Dalam satu hari, lab itu bisa memeriksa 30 sampel swab. "Jadi kita akan beroperasi pada pukul 08.00 hingga 16.00 WIB," kata dia.
Menurut dia, Pemkab Garut berencana menambah kapasitas pemeriksaan laboratoium itu. Ia memastikan lab itu akan digunakan dengan maksimal. Sebab, ruangan lab itu telah sesuai dengan standar dan SDM yang bertugas juga telah memiliki pengalaman.