REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat, mengimbau warga terdampak banjir untuk memastikan kondisi jaringan listrik di rumah masing-masing dalam keadaan kering agar aman sebelum dinyalakan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada apabila sewaktu-waktu air kembali naik," ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulselrabar, Ismail Deu di Makassar, Senin (15/6).
Jika sewaktu-waktu banjir kembali melanda, masyarakat diminta segera laporkan kepada PLN melalui Contact Center 123 atau langsung ke kantor PLN terdekat agar petugas PLN dapat langsung melakukan pemadaman untuk keselamatan.
Saat ini, kata Ismail, PLN (Persero) UIW Sulselrabar memastikan seluruh gardu listrik yang dipadamkan akibat banjir bandang di Kabupaten Jeneponto dan Bantaeng telah kembali normal sejak Ahad (14/6).
Sebelumnya, PLN terpaksa memadamkan sejumlah 70 gardu di wilayah terdampak banjir demi keselamatan jiwa masyarakat setempat. "Wilayah yang terakhir kami nyalakan listriknya yakni Kampumg Bangkeng Tabbing, Malakaji, Jeneponto," ungkapnya.
Ia mengatakan PLN menormalkan aliran listrik setelah kondisi rumah penduduk maupun gardu PLN surut dan benar-benar aman untuk siap dialiri aliran listrik. Adapun desa yang dilakukan pemutusan listrik per pukul 19.00 WITA Jumat (12/6) di wilayah Kabupaten Jeneponto yakni Rumbia, Jombe, Sepanang, Munthe, Tino, Lebang Manai, Kelurahan Balang, Pallantikang.
Sedangkan sejumlah wilayah Kabupaten Bantaeng yang juga dilakukan pemadaman yakni Desa Onto, Kayu Loe, Bonto Sunggu, Bonto Saluang, Bonto Lebang, Kelurahan Bonto Attu, Bonto Cinde, Kelurahan Bonto Jai, Bonto Langkasa dan Bonto Loe.