REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyampaikan dukungannya untuk Komika Bintang Emon. Bintang Emon diserang di media sosial (medsos) Twitter dengan tuduhan memakai narkoba setelah mengunggah video berisi komentar dia mengenai tuntutan kepada pelaku penyiram air keras terhadap Novel.
Atas kejadian ini, Novel mengaku prihatin. Padahal, kata Novel, Bintang Emon menyampaikan kebenaran dan kritik, tetapi malah diserang.
“Kita semua prihatin, ketika ada orang yang menyampaikan kebenaran dan kritik justru diserang,” kata Novel lewat pesan singkat, Senin (15/6).
Novel berharap Bintang Emon semakin dicintai oleh masyarakat karena telah berani menyuarakan kebenaran. "Semoga pihak yang menyerang bisa sadar bahwa membela kezaliman adalah suatu perbuatan yang buruk dan dibenci orang-orang baik," ucap Novel.
Sebelumnya, kritikan yang dilakukan Komika Bintang Emon viral di medsos. Dengan gaya khasnya yang jenaka, Bintang menuturkan rasa herannya atas klaim penyerang Novel Baswedan yang mengaku tak sengaja menyiram wajahnya dengan air keras.
"Kan kita tinggal di bumi, gravitasi pasti ke bawah, nyiram badan enggak mungkin meleset ke muka. Kecuali Pak Novel Baswedan memang jalannya handstand, bisa lo protes 'pak hakim, saya niatnya nyiram badan, cuma gegara dia jalannya bertingkah jadi kena muka'. Bisa, masuk akal."
"Sekarang tinggal kita cek. Yang kagak normal cara jalannya Pak Novel Baswedan atau hukuman buat kasusnya?" kata Bintang dalam video yang jadi viral.
Belakangan, beredar meme dari akun-akun yang memperlihatkan foto Bintang dengan tambahan tulisan yang menuding komika itu menggunakan zat sabu-sabu.
Akun-akun yang menyerang Bintang, terlihat menggunakan akun anonim. Tuduhan terhadap Bintang Emon dibantah oleh rekan-rekan Bintang seperti komika Pandji Pragiwaksono dan Arie Kriting yang menyuarakan dukungan mereka.
"Bintang Emon baik banget. Gak pernah narkoba dari dulu sampai sekarang. Kalian tanya aja semua yang kenal Bintang deh. Disodorin rokok aja dia ogah. Sering diledekin di tongkrongan, karena gak punya sejarah bandel," tulis Arie di akun @Arie_Kriting.