Selasa 16 Jun 2020 05:41 WIB

Dua Kota Rayakan Dicabutnya Larangan Keluar-Masuk Perbatasan

Dua kota di perbatasan Slovenia dan Italia merayakan dicabutnya larangan tersebut

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Penumpang diperiksa saat tiba di Stasiun Pusat untuk naik kereta setelah pembukaan kembali perbatasan regional di tengah pelonggaran pembatasan selama Fase 2 darurat coronavirus, di Milan, Italia, 03 Juni 2020.
Foto: EPA-EFE/MOURAD BALTI TOUATI
Penumpang diperiksa saat tiba di Stasiun Pusat untuk naik kereta setelah pembukaan kembali perbatasan regional di tengah pelonggaran pembatasan selama Fase 2 darurat coronavirus, di Milan, Italia, 03 Juni 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, LJUBLJANA -- Sebagian besar larangan keluar-masuk antar negara di seluruh Eropa mulai dicabut. Dua kota di perbatasan Slovenia dan Italia merayakan dicabutnya kebijakan yang bertujuan untuk memutus rantai penularan virus corona.

Walikota Nova Gorica, Slovenia dan walikota Gorizia, Italia bersama-sama mencopot tanda lalu lintas yang melarang pergerakan warga antar dua kota tersebut. Tanda lalu lintas itu dipasang selama Slovenia dan Italia menerapkan karantina wilayah. 

"Pagar kawat bukan instrumen untuk menyelesaikan masalah kami," kata Walikota Nova Gorica, Klemen Miklavcic, Senin (15/6) .

Nova Gorica dan Gorizia dua kota berdampingan yang terletak di perbatasan Slovenia dan Italia. Budaya dan perekonomian dua kota itu sangat terhubung ketika Slovenia bergabung dengan Uni Eropa usai melepaskan diri dari Yugoslavia.

"Harapan saya Eropa dapat melihat kekosongan yang telah mereka ciptakan, (yang mana) diisi oleh hubungan antara Nova Gorica dan Gorizia," kata Walikota Gorizia Rodolfo Ziberna.

Para walikota mengatakan tanda lalu lintas yang menghentikan pergerakan warga antar kota itu akan diletakan di museum Nova Gorica. Slovenia telah membuka perbatasannya lebih dulu sebelum Italia, negara Eropa yang paling terdampak pandemi virus korona.

Sementara itu Slovenia yang berpopulasi sekitar 2 juta jiwa memiliki jumlah kasus yang lebih sedikit. Saat ini rata-rata angka kasus baru virus korona di negara itu hanya satu-dua atau tidak ada sama sekali.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement