Selasa 16 Jun 2020 08:47 WIB

Jet Tempur dan Tank Militer Israel Targetkan Markas Hamas

Militer Israel mengebom infrastruktur bawah tanah milik Hamas.

Rep: umar mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Jet Tempur dan Tank Militer Israel Targetkan Markas Hamas. Ilustrasi
Foto: channel4.com
Jet Tempur dan Tank Militer Israel Targetkan Markas Hamas. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Militer Israel melancarkan serangan ke beberapa lokasi di Jalur Gaza milik kelompok Hamas dengan jet tempur dan tank. Laporan Times of Israel pada Senin (15/6) waktu setempat melaporkan, militer tersebut mengebom infrastruktur bawah tanah milik Hamas di dekat kota Khan Younis hingga terjadi ledakan besar.

Selain itu, sejumlah tank Israel juga mengebom beberapa pos pengamatan Hamas di dekat perbatasan, sebelah timur Rafah. Militer Israel dalam sebuah pernyataan melakukan serangan itu setelah menerima serangan roket dari Gaza ke Israel selatan pada Senin (15/6) malam waktu setempat.

Baca Juga

Serangan roket itu disebut jatuh di area kosong di wilayah Eshkol dan tidak menyebabkan adanya kerusakan ataupun korban cedera. Peluncuran roket ini memicu sirene di ladang dekat pagar perbatasan, tempat roket menghantam wilayah Eshkol di Israel selatan. Roket itu dilaporkan tidak sampai mengenai daerah berpenduduk padat.

Aksi saling membalas serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Israel dan kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, termasuk ancaman aksi militer Israel.

Laporan Times of Israel menyebut serangan terjadi kemungkinan akibat keterlambatan pengiriman uang bantuan dari Qatar ke Gaza dan rencana Israel menganeksasi Tepi Barat. Senin kemarin pun, pejabat senior Hamas Salah al-Bardawil menyerukan proyek aneksasi Israel itu akan berhadapan dengan perlawanan dalam segala bentuk. Wakil kepala politik Hamas Saleh al-Arouri mengatakan aksi massa sedang direncanakan di semua wilayah, sebagai protes terhadap aneksasi yang direncanakan Israel.

"Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa setelah agresi Israel, berbagai hal dapat mencapai titik eskalasi dalam konfrontasi, yang mungkin mengarah pada eskalasi militer," kata al-Arouri.

Hamas bersedia bekerja dengan kelompok mana pun untuk mengoordinasikan upaya anti-aneksasi, kata al-Arouri, termasuk Otoritas Palestina (PA). "PA harus menghilangkan kekhawatiran bahwa kita akan mengambil tempat mereka di Tepi Barat. Kami hanya ingin mengulurkan tangan untuk bergabung melawan penjajah," kata al-Arouri.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement