Selasa 16 Jun 2020 09:20 WIB

Wall Street Menguat Saat The Fed Tenangkan Kekhawatiran

Ketiga indeks saham utama AS membalikkan kerugian dalam perdagangan sore.

Bursa Efek New York, Wall Street
Foto: AP
Bursa Efek New York, Wall Street

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Bursa Wall Street lebih tinggi pada akhir perdagangan Senin (15/6), menyusul pengumuman Federal Reserve AS mengenai program pembelian obligasi korporasi yang meningkatkan kepercayaan investor. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 157,62 poin atau 0,62 persen menjadi ditutup pada 25.763,16 poin. Indeks S&P 500 meningkat 25,28 poin atau 0,83 persen menjadi berakhir di 3.066,59 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 137,21 poin atau 1,43 persen menjadi 9.726,02 poin.

Ketiga indeks saham utama AS membalikkan kerugian dalam perdagangan sore, setelah keputusan Fed untuk menerapkan pendekatan indekske fasilitas kredit korporasi pasar sekundernya guna menciptakan portofolio yang lebih beragam.

Baca Juga

"Tidak diragukan lagi, pasar menyukainya. Siapa yang tidak suka lebih banyak kue dan es krim?" kata Robert Pavlik, kepala strategi investasi, manajer portofolio senior di SlateStone Wealth LLC di New York, dikutip dari Reuters.

"Ini mendorong para pedagang untuk membeli saham individual dan mengambil risiko yang lebih tinggi karena The Fed telah mendukung kembali pasar obligasi dan mempertahankan tutup yang lebih ketat pada suku bunga," tambahnya.

Membanjirnya likuiditas dalam bentuk stimulus fiskal dan ekonomi, bersama dengan pembukaan kembali yang tidak merata tetapi stabil dari ekonomi negara-negara bagian dan lokal, memicu reli luar biasa di pasar saham sejak palung akhir Maret. Keuntungan dipimpin oleh saham-saham siklikal, dengan semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan sektor keuangan naik 1,38 persen, memimpin sektor lainnya.

"Bank-bank mungkin memiliki banyak utang perusahaan di neraca mereka dan sekarang ada pembeli untuk itu," tambah Pavlik.

Tetapi, melonjaknya kasus baru Covid-19 di China, tempat pandemi itu berasal, mendorong reintroduksi tindakan penahanan dan rekor rawat inap di beberapa negara bagian AS mengurangi selera risiko investor. Di sisi lain, kenaikan dalam produksi pabrik China dan laporan manufaktur Empire State yang jauh lebih baik dari perkiraan memberikan bukti bahwa ekonomi global yang tertatih-tatih karena pandemi sedang menuju pemulihan.

Sebelumnya, Federal Reserve AS mengumumkan telah membuka pendaftaran untuk program Main Street Lending untuk membantu perusahaan menghadapi badai penguncian yang diwajibkan. Pekan lalu, bank sentral memberikan pandangan era pandemi pertamanya, dan para pelaku pasar akan mengikuti dengan cermat kesaksian Ketua Fed Jerome Powell minggu ini di hadapan Kongres untuk perincian tentang proyeksi ekonomi yang suram dari bank sentral.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement