Selasa 16 Jun 2020 10:09 WIB

Militer Korut Siap Hadapi Kelompok Pembelot

Militer Korut siap ambil tindakan jika kelompok pembelot kirim selebaran propaganda

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Parade Militer Korut. Militer Korut siap ambil tindakan jika kelompok pembelot kirim selebaran propaganda. Ilustrasi.
Parade Militer Korut. Militer Korut siap ambil tindakan jika kelompok pembelot kirim selebaran propaganda. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Utara (Korut) siap mengambil tindakan jika kelompok pembelot mendorong kampanye dengan mengirim selebaran propaganda ke negara tersebut. Staf Gabungan Tentara Rakyat Korea (KPA) telah mempelajari rencana aksi untuk memasuki kembali zona demiliterisasi di bawah pakta antar-Korea dan mengubah garis depan menjadi benteng pertahanan.

"Tentara kami akan dengan cepat dan menyeluruh mengimplementasikan setiap keputusan dan perintah Partai dan pemerintah," kata KPA dalam sebuah pernyataan oleh kantor berita resmi KCNA.

Baca Juga

Ketegangan meningkat ketika Pyongyang mengancam akan memutuskan hubungan antar-Korea dan mengambil tindakan balasan atas selebaran yang membawa pesan-pesan kritis terhadap Pemimpin Korut Kim Jong Un termasuk pelanggaran hak asasi manusia. Beberapa kelompok pembelot telah mengirim selebaran bersama dengan makanan, uang senilai 1 dolar AS, radio mini, dan USB yang berisi drama serta berita tentang Korea Selatan (Korsel). Paket ini dikirim melalui balon dan melewati perbatasan yang dijaga ketat atau dikirim melalui botol dan dilarung lewat sungai.

Pada Sabtu lalu saudara perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong, telah memerintahkan militer untuk mempersiapkan tindakan selanjutnya dalam menghadapi kelompok pembelot. Korsel telah mengambil tindakan hukum terhadap dua kelompok pembelot.

Korsel menyatakan para kelompok pembelot tersebut telah menyulut ketegangan lintas batas dan menimbulkan risiko bagi penduduk yang tinggal di dekat perbatasan. Presiden Korsel, Moon Jae-in mendesak Pyongyang untuk menjaga perjanjian damai yang dicapai oleh kedua negara dan mengedepankan dialog. Sementara, para kelompok pembelot akan terus menggencarkan kampanye pada pekan ini.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement