Selasa 16 Jun 2020 10:55 WIB

Jalani Swab, 18 Warga Cirebon Hasilnya Negatif Covid-19

Awalnya 18 warga tersebut rapid test dengan hasil reaktif.

Rep: Lilis Sri Hadayani/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas mengambil sampel cairan dari hidung dan tenggorokan pedagang saat mengikuti swab test  (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Anindira Kintara/
Petugas mengambil sampel cairan dari hidung dan tenggorokan pedagang saat mengikuti swab test (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak 18 warga Kota Cirebon yang sebelumnya dinyatakan reaktif dari hasil rapid test, telah menjalani swab massal. Hasilnya, mereka semua dinyatakan negatif Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menjelaskan 18 orang dengan hasil reaktif itu terjaring dari rapid test yang digelar di sejumlah pasar tradisional. Dengan hasil yang reaktif, mereka kemudian menjalani pemeriksaan swab. "Alhamdulillah hasilnya negatif semua," kata Edy, kemarin.

Baca Juga

Dengan hasil tes swab yang negatif itu, maka hingga Senin (15/6), kasus positif Covid-19 di Kota Cirebon masih tetap nol. Sebelumnya, tercatat ada sepuluh warga yang positif Covid-19, yang terdiri dari delapan orang sembuh dan dua lainnya meninggal dunia.

Edy menambahkan, selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) proporsional ini, Dinkes Kota Cirebon menggalakkan pemeriksaan secara massal. Sasaran pertama yaitu di wilayah Pesisir Kota Cirebon, dengan target 120 orang.

Selain swab, lanjut Edy, pemeriksaan rapid test juga akan dilakukan. Untuk rapid tes tersebut, masih akan dilakukan sebanyak 2.400 pemeriksaan lagi.

Seentara itu, untuk pemeriksaan swab, dilakukan di RSD Gunung Jati dan di RS Pelabuhan. Untuk pemeriksaan swab di Kota Cirebon, semula ditargetkan 3.400 orang atau setara dengan 1,36 persen dari penduduk Kota Cirebon. "Tapi kita dapat bantuan dari Provinsi Jabar sehingga totalnya jadi 4.642 orang," kata Edy. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement