Selasa 16 Jun 2020 11:12 WIB

Listrik di Jeneponto-Bantaeng Berangsur Normal Pascabanjir

Sebelumnya PLN terpaksa memadamkan sejumlah 70 gardu di wilayah terdampak banjir.

Pedagang mengangkat barang jualannya yang rusak akibat diterjang akibat banjir bandang di Pasar Sentral Bantaeng, Sulawesi Selatan, Ahad (14/6/2020). Banjir bandang yang melanda kota Bantaeng yang terjadi pada Jumat (12/6/2020) tersebut mengakibatkan seorang meninggal dunia dan 2
Foto: ANTARA/YUSRAN UCCANG
Pedagang mengangkat barang jualannya yang rusak akibat diterjang akibat banjir bandang di Pasar Sentral Bantaeng, Sulawesi Selatan, Ahad (14/6/2020). Banjir bandang yang melanda kota Bantaeng yang terjadi pada Jumat (12/6/2020) tersebut mengakibatkan seorang meninggal dunia dan 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Listrik Negara (PLN) memastikan gardu listrik yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Jeneponto dan Kabupaten Bantaeng pada Ahad (14/2) telah kembali normal. Sebelumnya PLN terpaksa memadamkan sejumlah 70 gardu di wilayah terdampak banjir demi keselamatan jiwa masyarakat setempat. Wilayah yang terakhir dinyalakan listrik yakni Kampung Bangkeng Tabbing, Malakaji, Jeneponto.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UIW Sulselrabar), Ismail Deu, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (16/6) mengatakan PLN langsung menormalkan aliran listrik setelah banjir di rumah penduduk maupun gardu PLN telah surut dan benar-benar aman untuk dialiri aliran listrik.

Baca Juga

“Petugas kami sejak awal banjir siaga, sehingga ketika banjir surut kami langsung melakukan pemeriksaan jaringan dan gardu, baru kemudian kami nyalakan,” tutur Ismail.

Sisa dua gardu yang belum menyala terdapat di Bangkaeng Tabing, Jeneponto akibat akses ke dua lokasi gardu tersebut masih tertutup oleh longsor. “Jika akses sudah dapat kita masuki, kita akan cek kondisinya, perbaiki dan segera kami nyalakan,” tambah Ismail.

Ketika banjir sudah surut, sebelum menyalakan aliran listrik, PLN perlu memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir.

PLN akan menyalakan aliran listrik setelah penandatanganan berita acara dengan Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman. PLN juga meminta kepada warga untuk memastikan jaringan listrik di rumahnya kering dan aman sebelum dinyalakan.

“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada apabila sewaktu-waktu air kembali naik,” ujar Ismail.

Jika sewaktu-waktu banjir kembali melanda, masyarakat dapat segera melaporkan kepada PLN melalui Contact Center 123 atau langsung ke kantor PLN terdekat. Agar petugas PLN dapat langsung melakukan pemadaman demi keamanan dan keselamatan masyarakat.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement