Selasa 16 Jun 2020 12:28 WIB

Pakistan Mulai Produksi Alat Tes Covid-19

Pakistan mengembangkan alat tes Covid-19 demi kurangi biaya tes corona

Rep: Rizky Surya/ Red: Christiyaningsih
Seorang polisi berjalan di depan toko yang tutup selama pembatasan karena COVID-19 di Peshawar, Pakistan, Jumat (15/5). Pakistan mengembangkan alat tes Covid-19 demi kurangi biaya tes corona. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE / SHAHZAIB AKBER
Seorang polisi berjalan di depan toko yang tutup selama pembatasan karena COVID-19 di Peshawar, Pakistan, Jumat (15/5). Pakistan mengembangkan alat tes Covid-19 demi kurangi biaya tes corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan mengembangkan peralatan pengetesan Covid-19 di dalam negeri demi mengurangi biaya tes corona. Sebelumnya, Pakistan mengandalkan alat tes corona dari luar negeri.

"Kami mengimpor banyak alat tes Covid-19 dari China. Sekarang ilmuwan kami mengembamgkan peralatan sendiri untuk tes polymerase chain reaction (PCR)," kata Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pakistan Fawad Chaudhry dilansir Arab News pada Senin, (15/6).

Baca Juga

Chaudhry mengatakan alat tes corona buatan dalam negeri sudah disetujui oleh otoritas obat-obatan Pakistan (DRAP) sehingga penggunaannya secara komersil sudah diizinkan. Chaudhry mengklaim nilai akurasi alat tes buatan Universitas Sains dan Teknologi Nasional Pakistan itu mencapai 90 persen. Jika benar, maka alat tes corona Pakistan lebih akurat 20 persen dari buatan China.

"Sungguh alat ini murni buatan dalam negeri dan akan mengurangi biaya impor. Kemudian juga mengurangi biaya tes covid-19 sampai sepertiganya," ujar Chaudhry.

Selain alat tes corona, Pakistan mengembangkan ventilator buatan dalam negeri. Chaudhry optimistis ventilator tersebut tuntas dibuat dalam beberapa pekan ke depan. Saat ini, empat ventilator dalam tahap uji klinis terakhir.

"Setelah pengujian selesai, kami akan meminta perusahaan utamanya perusahaan otomotif untuk memproduksi massal. Harapannya kami bisa buat 100 unit di tiga bulan pertama," ucap Chaudhry.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement