Selasa 16 Jun 2020 12:55 WIB

Pelayanan Uji KIR di Depok Dibuka dengan Protokol Ketat

Jumlah pemohon dibatasi sebanyak 80 kendaraan per hari dari biasanya 120 kendaraan.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas melakukan uji kir kendaraan (ilustrasi)
Foto: Antara/Fauzan
Petugas melakukan uji kir kendaraan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok saat ini telah membuka kembali pelayanan uji KIR kendaraan bermotor. Meski demikian, pelayanannya menerapkan secara ketat protokol kesehatan.

"Kami juga akan menerapkan nomor antrean guna meminimalisir penumpukan pemohon," kata Kepala UPT Pengujian Kendaraan Bermotor, Hadian Suryana di Kantor Dishub Kota Depok, Selasa (16/6).

Baca Juga

Dia menambahkan, pelayanan uji KIR  telah dibuka sejak 9 Juni 2020 lalu. Namun, jumlah pemohon dibatasi sebanyak 80 kendaraan per hari dari biasanya 120 kendaraan.

"Kami berupaya melakukan pelayanan dengan protokol kesehatan yaitu menggunakan sistem antrean, agar tidak ada penumpukan. Pemohon diminta melakukan pendaftaran terlebih dahulu ke loket, baru kemudian kami akan memberikan jadwal antrian agar bisa membawa kendaraannya," jelas Hadian.

Menurut Hadian, untuk pendaftaran uji KIR bisa dilakukan di Kantor Dishub Kota Depok. Dengan melampirkan persyaratan buku uji KIR, fotokopi STNK, fotokopi KTP, surat kuasa, NPWP, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Sertifikat Registrasi Uji Tipe (SRUT). "Untuk kendaraan mutasi melengkapi buku uji atau surat kehilangan, berkas pencabutan, fotokopi STNK, dan KTP," terangnya.

Lebih lanjut, Hadian mengatakan, sebelumnya UPT Pengujian Kendaraan Bermotor menutup pelayanan selama tiga bulan dikarenakan pandemi Covid-19. Sejak dibuka kembali pelayanan,  pihaknya telah melayani sekitar 550 kendaraan.

"Rinciannya, mobil biasa sebanyak 400 unit, mobil baru 80 unit dan angkutan kota 70 unit. Pengujian yang dilakukan meliputi uji emisi gas buang, rem kendaraan, hingga komponen kendaraan lainnya," pungkasnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement