REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Polres Sukabumi Kota memperluas program unggulannya di bidang zona ketahanan pangan ke kalangan pesantren. Targetnya pada masa pandemi Covid-19 ini ketersediaan pangan dapat memenuhi kebutuhan warga.
Proses penguatan ketahanana pangan ini diperluas hingga ke kalangan pesantren. Hal ini ditandai dengan penyerahan benih tanaman sorgum dari Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni ke pondok pesantren Darussyifa Al-Fithroh Perguruan Islam Yaspida Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Senin (15/6) sore. Benih sorgum untuk ditanam di lahan seluas dua hektar di area pondok pesantren.
"Penanaman sorgum ini merupakan salah satu program unggulan Polres Sukabumi Kota untuk meningkatkan zona ketahanan pangan di lingkungan pondok pesantren," ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni usai melakukan penanaman Sorgum di lingkup pesantren, Senin sore.
Menurut Sumarni, pihaknya ingin mengembangkan tanaman sorgum ini ke pesantren-pesantren. Ia berharap pondok pesantren mempunyai zona ketahanan pangan minimal untuk kebutuhan sendiri atau bahkan nanti bisa untuk kepentingan masyarakat yang lebih luas.
Sumarni menuturkan, di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota ada zona ketahanan pangan selain makanan utama padi. Targetnya masyarakat nanti mempunyai makanan alternatif selain padi yakni makanan sorgum.
Menurut Sumarni, membangun zona ketahanan pangan di pondok pesantren merupakan salah satu pilot project yang digagas polres untuk dikembangkan ke pesantren-pesantren lainnya. " Aksi ini sangat perlu dan penting untuk dikembangkan di Indonesia, saya harap pondok-pondok pesantren menjadi pilot project untuk pengembangan Sorgum," imbuh dia.
Pimpinan Pondok Pesantren KH E Supriatna Mubarak mengapresiasi inovasi dan inisiasi Kapolres Sukabumi Kota yang memberikan dan menanam benih sorgum di lingkungan pesantren. '' Kami berikan apresiasi atas inisiasi untuk memberikan stimulans kepada para santri dengan penanaman sorgum,'' kata dia.
Kerjasama yang baik antara pihak pesantren dengan Polres Kota Sukabumi ini lanjut Supriana, bisa menjadi hubungan yang sangat sinergis sekali untuk membangun ketahanan pangan khususnya di lingkungan pondok pesantren.