REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Bomber Manchester United, Marcus Rashford bercerita perjuangan sang ibu untuk mendukung cita-citanya menjadi pesepakbola meski sempat hidup dengan keterbatasan ekonomi.
Seperti diberitakan Manchester Evening News, pada Senin (15/6) Rashford menulis surat terbuka untuk pemerintah setempat agar menggratiskan makanan bagi siswa sekolah yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Rashford juga mengumpulkan dana 20 juta poundsterling untuk dibelikan makanan gratis bagi orang-orang yang membutuhkan di tengah pandemi virus corona.
Ada sejarah yang menbuat Rashford begitu peduli terhadap anak-anak kurang mampu. Ia menceritakan, ibunya terus berusaha mencari nafkah agar Rashford bisa makan dan meniti mimpi di akademi MU. Ibunya pun mendaftarkan Rashford sejak usia 11 tahun.
"Program akademi saya mulai ketika berusia 11 tahun, seharusnya usia 12 tahun untuk anak-anak yang lain. Hal itu dilakukan agar akademi memberikan saya akomodasi dan fasilitas," katanya seperti dilansir Manchester Evening News.
"Ibu saya bekerja keras agar saya bisa tetap di sini. Saya juga harus makan dengan teratur agar dapat mengikuti program di akademi," tambah dia.
Striker berusia 22 tahun itu mengungkapkan, pernah merasakan kelaparan ketika masih kecil. Ia pun enggan berpikir kemiskinan merupakan kesalahan keluarganya.
"Saya tahu ibu sangat bekerja keras agar saya tidak mengeluh. Jika tidak ada makanan, untungnya saya punya teman yang mengajak ke rumahya lalu membagi makanan atau apapun," ujar dia.