Selasa 16 Jun 2020 13:26 WIB

Laporan: Hulu Ledak Nuklir Israel Bertambah Jadi 90

Israel dikabarkan terus menggenjot program nuklirnya yang kontroversial.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Fusi Nuklir (ilustrasi)
Foto: VOA
Fusi Nuklir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), sebuah lembaga penelitian konflik, persenjataan, kontrol senjata, dan perlucutan senjata melaporkan bahwa Israel diyakini memiliki antara 80 hingga 90 hulu ledak nuklir. Dalam sebuah laporan terbarunya, SIPRI mengatakan Israel terus menggenjot program nuklirnya yang kontroversial.

SIPRI melaporkan  jumlah hulu ledak nuklir di Israel naik 10 dari Sebelumnya pada 2019 hulu ledak Israel tercatat 80.

"Sembilan negara bersenjata nuklir yakni Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Prancis, Cina, India, Pakistan, Israel dan Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara)  semuanya memiliki sekitar 13.400 senjata nuklir pada awal 2020," kata laporan SIPRI yang dikutip laman Anadolu Agency, Selasa (16/6).

Pada 2015, Institut Sains dan Keamanan Internasional yang bermarkas di Washington DC mengatakan bahwa Israel telah memproduksi 115 hulu ledak nuklir sejak mulai dibuat pada tahun 1963. Jumlah sebenarnya dari senjata nuklir Israel tetap menjadi rahasia yang dijaga ketat.

Laporan SIPRI menunjukkan persenjataan nuklir di dunia terbilang berkurang dari 2019 sebanyak 13.865 senjata nuklir. Sekitar 3.720 senjata nuklir saat ini dikerahkan dengan pasukan operasional dan hampir 1.800 di antaranya disimpan dalam keadaan siaga operasional tinggi.

Penurunan jumlah keseluruhan senjata nuklir di dunia tahun lalu sebagian besar disebabkan oleh Rusia dan Amerika Serikat (AS) yang melakukan perjanjian kontrol senjata. Meski banyak yang melakukan moderinisasi senjata nuklir.

Sementara itu, dilansir Economic Times, SIPRI juga mencatat, bahwa India dan China meningkatkan persenjataan nuklirnya selama satu tahun belakangan. Menurut SIPRI Yearbook 2020, China dan Pakistan memiliki lebih banyak hulu ledak nuklir dibandingkan dengan India.

India memiliki 150 hulu ledak nuklir, sedangkan China dan Pakistan memiliki 320 dan 160. Tahun lalu, India memiliki 130-140 hulu ledak, sedangkan China memiliki 290 dan Pakistan 150-160.

"China berada di tengah modernisasi yang signifikan dari persenjataan nuklirnya. Negara tersebut sedang mengembangkan apa yang disebut triad nuklir untuk pertama kalinya, yang terdiri dari rudal darat dan laut baru serta pesawat berkemampuan nuklir," kata lembaga think tank itu dalam sebuah pernyataan.

SIPRI juga mengatakan bahwa India dan Pakistan membuat pernyataan tentang beberapa uji coba rudal mereka, namun hanya memberikan sedikit informasi tentang status atau ukuran persenjataan mereka. Mereka juga perlahan-lahan meningkatkan ukuran dan keragaman kekuatan nuklir mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement