REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Tenis Amerika Serikat (USTA) mengumumkan akan tetap menggelar turnamen Grand Slam US Open (Amerika Terbuka) tahun ini. Namun turnamen itu akan tetap digelar tanpa kehadiran penonton karena masih mewabahnya virus corona di negara tersebut.
Dalam laporan Reuters, Selasa (16/6), menyebutkan bahwa USTA membuat pengumuman pekan ini tentang kepastian US Open yang akan dilangsungkan pada 31 Agustus-13 September di New York dengan dukungan ATP dan WTA.
"Kami mengikuti setiap prosedur dengan harapan besar bisa mengumumkan US Open 2020 akan dimainkan pada tanggal yang sudah dijadwalkan secara rutin," kata juru bicara USTA Chris Widmaier.
Meski optmistis bisa menggelar US Open, namun USTA masih menunggu persetujuan resmi dari departemen kesehatan lokal dan negara bagian. "Kami berharap dapat membuat pengumuman mengenai status US Open 2020 dalam waktu dekat," kata Widmaier menambahkan.
Sejak bulan Maret, praktis tidak ada turnamen tenis profesional yang diadakan karena pandemi Covid-19, yang berdampak pada agenda tenis yang berantakan serta perpanjangan penundaan ajang hingga Agustus.
Akibat pandemi ini, Wimbledon dipastikan batal tahun ini. Sementara French Open (Roland Garros) diundur ke bulan September dan akan dimulai satu pekan setelah final US Open.
Menanggapi kondisi ini, petenis nomor satu dunia Novak Djokovic dan juara US Open Rafael Nadal berada di antara petenis yang telah menyatakan keprihatinan pada turnamen di New York itu.
Nadal mengatakan, ia tidak akan mengikuti US Open dalam keadaan saat ini, sementara Djokovic mengatakan agenda tahun ini tidak mungkin terlaksana meski memberlakukan protokol yang ekstrem.
Pada pertengahan April, USTA sempat menyampaikan US Open akan digelar pada bulan Juni dan memainkannya tanpa kehadiran penggemar, namun nyatanya hal tersebut tidak mungkin dilakukan.
US Open diadakan setiap tahun di Kota New York, yang mejadi salah satu kota terparah terdampak pandemi di AS. Dalam kejadian ini, Pusat Tenis Nasional USTA Billie Jean King bahkan diubah menjadi rumah sakit sementara untuk membantu memerangi virus. Pelaksanaan tahun lalu mencatatkan rekor kunjungan penonton hampir 740 ribu orang.