Selasa 16 Jun 2020 14:51 WIB

Kartu JKN-KIS, Misnawati Jalani Pengobatan Tanpa Hambatan

Misnawati dengan JKN-KIS tak mengeluarkan biaya sepeserpun untuk perawatan

Sejak menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bahagia Makassar karena penyakit tifus, Misnawati (52 tahun) sangat bersyukur karena tidak pernah mengeluarkan biaya sepeserpun dalam menjalani perawatannya.
Foto: BPJS Kesehatan
Sejak menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bahagia Makassar karena penyakit tifus, Misnawati (52 tahun) sangat bersyukur karena tidak pernah mengeluarkan biaya sepeserpun dalam menjalani perawatannya.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Sejak menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bahagia Makassar karena penyakit tifus, Misnawati (52 tahun) sangat bersyukur karena tidak pernah mengeluarkan biaya sepeserpun dalam menjalani perawatannya.

Dwi Januar (24), anak Misnawati, menceritakan pengalaman seluruh anggota keluarganya selama menggunakan kartu JKN-KIS, baik saat menjalani perawatan rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit.“Terus terang ini pengalaman pertama bagi ibu saya rawat inap di rumah sakit dengan memanfaatkan kartu JKN-KIS dan sejauh ini alhamdulillah pelayanan yang kami terima sangat baik, tidak ada hambatan sama sekali dan soal biaya sampai dengan detik ini kami belum mengeluarkan sepeser pun,” cerita Dwi, Selasa (9/6).

Dwi juga menambahkan bahwa keluarganya telah lama menjadi peserta JKN-KIS segmen peserta Pekerja Penerima Upah (PPU) yang ditanggung oleh ayahnya yang bekerja di Samarinda, tetapi baru ibu dan adiknya lah yang pernah merasakan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan kartu JKN-KIS.

“Selain ibu saya, adik saya juga pernah memanfaatkan kartu JKN-KIS waktu rawat inap di rumah sakit karena penyakit tifus. Pelayanan yang kami terima waktu itu juga sangat bagus, tidak ada hambatan dan tentunya biaya yang kami keluarkan juga tidak ada. Intinya pengalaman dari adik dan ibu saya sebagai peserta JKN-KIS saat menjalani perawatan di rumah sakit sangat baik dan memuaskan,” tutur Dwi.

Selain mengapresiasi BPJS Kesehatan, Dwi juga berharap agar cukup ibu dan adiknya saja yang pernah memanfaatkan kartu JKN-KIS di keluarganya. Karena menurut Dwi sebaik apapun pelayanan kesehatan yang diterima menjadi sehat itu lebih penting dan lebih berharga.

Di samping itu ia  juga berharap meskipun Ia dan keluarga tidak terlalu merasakan dampak dari penyesuaian iuran tapi kehadiran Program JKN-KIS sejak tahun 2014 telah membawa jutaan manfaat bagi masyarakat Indonesia.

"Berkat adanya program ini biaya tidak lagi menjadi hambatan dalam mendapatkan layanan kesehatan secara optimal," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement