Selasa 16 Jun 2020 15:42 WIB

Dukungan The Fed untuk UMKM Dorong IHSG Melesat 3,5 Persen 

IHSG menguat di tengah faktor kekhawatiran gelombang kedua Covid-19 di China.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
IHSG menguat di tengah faktor kekhawatiran gelombang kedua Covid-19 di China, Eropa
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
IHSG menguat di tengah faktor kekhawatiran gelombang kedua Covid-19 di China, Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan hari ini, Selasa (16/6). Indeks saham konsisten melaju di teritori positif sejak pembukaan sesi II dan berakhir menguat 3,52 persen ke posisi 4.986,45. 

Mengikuti indeks pasar saham Asia, IHSG menguat di tengah faktor kekhawatiran gelombang kedua Covid-19 di China, Eropa dan Amerika Serikat. Nikkei 225 naik tajam 4,88 persen diikuti Hang Seng menguat 2,39 persen dan Shanghai meningkat 1,44 persen. 

Direktur riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, melihat penguatan pasar saham Asia termasuk IHSG diselimuti oleh optimisme terhadap kebijakan The Fed.

"The Fed mengumumkan langkah lebih lanjut untuk mendukung pasar di tengah pandemi virus corona tentunya ini sebagai trigger bagi pasar saham," kata Nico, Selasa (16/6). 

The Fed mengumumkan akan memulai membeli obligasi korporasi individiual di bawah Secondary Market Corporate Credit Facility. Program ini memiliki kemampuan untuk membeli surat utang korporasi hingga 750 miliar dolar AS. 

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya berkelanjutan dari The Fed untuk mendukung fungsi pasar dan mempermudah situasi dan kondisi kredit. The Fed juga merilis program pinjaman Main Street untuk usaha kecil dan menengah.

Menurut Nico, pengumuman terbaru ini juga menunjukkan The Fed akan terus mendukung pasar kredit selama wabah berlangsung. "Kebijakan yang dikeluarkan oleh The Fed tampaknya di repsons positif oleh pasar yang sedang menghadapi kecemasan lumpuhnya pertumbuhan ekonomi," jelas Nico.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement