REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat menargetkan penyaluran 2.500-3.500 hewan kurban pada 1441 hijriah.
"Tahun ini Baznas Pusat menargetkan penyaluran kurban antara 2.500-3.500 ekor hewan kurban, di mana hewan kurban ini diperoleh dari para peternak mustahik binaan Baznas," kata Direktur Pendistibusian dan Pendayagunaan Baznas, Irfan Syauqi Beik, Selasa (16/6).
Irfan mengatakan, perolehan hewan kurban dari peternak binaan dilakukan sebagai bagian dari komitmen Baznas untuk memberdayakan peternak mustahik. Selain itu juga menciptakan ekosistem bisnis bagi penguatan usaha para peternak mustahik tersebut.
"Peternak mustahik ini ada sejak Baznas memiliki program Zakat Community Development (ZCD). Namun sejak 2018, Baznas mendirikan Lembaga Pemberdayaan Mustahik (LPM) Baznas sebagai lembaga program yang khusus untuk pengembangan peternakan rakyat, terutama peternakan kaum dhuafa," ucap Irfan.
Irfan mengaku optimistis dapat memenuhi target penyaluran hewan kurban meskipun di tengah pandemi Covid-19, yang berpengaruh pada ekonomi masyarakat. Ia yakin sebagian besar masyarakat masih memiliki semangat berbagi dan berkurban yang tinggi.
Untuk penyaluran, Baznas akan prioritaskan wilayah-wilayah terdampak parah Covid-19 dengan tingkat kemiskinan yang tinggi. Baznas mengusahakan agar wilayah penyaluran tersebut tidak tumpang tindih dengan lokasi penyaluran kurban Baznas daerah dan Lembaga Amil Zakat (LAZ).
Di beberapa wilayah penyaluran daging kurban, Baznas Pusat juga melakukan kolaborasi dengan Baznas daerah. Mereka akan mengusahakan agar jangkauan program kurban semua lembaga zakat bisa semakin luas.
"Jika ditambahkan dengan program Baznas daerah, angkanya bisa 10-20 kali lebih besar," kata dia. Di samping itu, Baznas juga melakukan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan yang memfasilitasi karyawannya yang ingin berkurban.