Selasa 16 Jun 2020 16:25 WIB

Penyuluh NTT Kawal Petani Tanam Jagung Panen Sapi

37 ton panen jagung dari Timor Tengah Selatan diangkut ke Kupang untuk pakan ternak

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Hasil panen jagung (ilustrasi).  Petani Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) antusias mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
Foto: Kementan
Hasil panen jagung (ilustrasi). Petani Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) antusias mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

REPUBLIKA.CO.ID, TIMOR TENGAH SELATAN -- Petani Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) antusias mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Sebanyak 37 ton hasil panen jagung TJPS dari Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) telah diangkut ke Kupang, belum lama ini, untuk memenuhi kebutuhan industri pakan ternak.

Kepala BPP Kualin, Yoakim Pao mengaku bangga atas keberhasilan TJPS yang digagas Gubernur NTT Victor B Laiskodat, meskipun Kabupaten TTS terkenal kering namun Kecamatan Kualin berhasil mengembangkan perkebunan jagung seluas 193 hektar pada enam desa. Sementara potensi lahan jagung TTS sekitar 350 hektar.

Menurutnya, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Kecamatan Kualin mengawal dan mendampingi petani di enam desa menanam jagung seluas 193 hektar. Varietas jagung adalah Lamuru yang ditanam pada November dan Desember 2019 serta Januari 2020, sehingga panen jagung berlangsung rutin secara bergantian.

"Itu baru daerah kami, Kualin di TTS, belum termasuk kabupaten lain. Gagasan Gubernur agar petani menanam jagung lalu hasil panen dibelikan sapi," kata Yoakim Pao.