REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pebasket pendatang baru atau rookie dari klub Louvre Surabaya, Nicholas Mahesa, punya harapan besar. Khususnya pada penampilan di musim pertamanya di pentas liga basket Indonesian Basketball League (IBL) 2020.
Ia sadar masih belum mendapat kesempatan tampil reguler dengan waktu yang lama. Namun pemain berposisi guard ini mengaku akan belajar lebih banyak lagi untuk mendapatkan kesempatan tampil.
"Banyak pemain bagus di Louvre, saya bisa banyak belajar. Point guard Louvre bagus-bagus. Apalagi dua diantaranya boleh dibilang legenda, Wendha Wijaya dan Dimaz Muharri. Saya banyak belajar dari mereka," ujarnya dilansir dari IBL Indonesia, Selasa (16/6).
Nikholas mengaku ada perbedaan bergabung di tim profesional dibanding ketika bergelut di Liga Mahasiswa. "Yang paling terasa adalah size, terutama dengan pemain asing jadi tidak gampang melakukan penetrasi. Saya harus lebih banyak mengandalkan shooting," akunya.
Ketika bermain untuk ITHB pada Liga Mahasiswa, aksi penetrasi adalah salah satu andalan Nikholas. Nikholas sebenarnya merasakan ada kemajuan. Sayang kemudian harus tersendat karena jeda latihan bersama akibat pandemi Covid-19.
"Sebelum ada Covid saya merasa ada kemajuan. Dari jarang diikutkan dalam scrimmage saat latihan, sampai mulai sering dilibatkan dan dapat menit cukup lama dalam scrimmage," paparnya.
"Saya sehari bisa latihan dua hingga empat kali," sambungnya.
Sayang pandemi memutus grafik perkembangannya. Pemuda asal Semarang ini harus berlatih mandiri di rumah dengan program dari pelatih.
"Belum tahu kapan berlatih bersama lagi. Kami masih menunggu persetujuan dari pengprov Perbasi," pungkas Nikho sapaan karibnya.