REPUBLIKA.CO.ID, JEREZ -- Penyelenggara MotoGP memutuskan ajang balap musim 2020 digelar tanpa kehadiran penonton. Tak hanya itu, staf tim peserta juga direncanakan bakal bekerja dari jarak jauh.
Setali tiga uang dengan itu, Formula Satu (F1) juga akan memangkas pekerja yang biasa berada di garasi sirkuit. Sebanyak 100 kru yang biasa berada di ruangan akan dipindahkan ke markas masing-masing tim.
Hal ini masih dalam tahap diskusi dengan pihak pengelola sirkuit agar aktivitas setiap peserta dapat berjalan sesuai rencana. Sejauh ini, setiap tim MotoGP hanya diizinkan membawa maksimal 45 staf untuk tim utama dan 25 orang bagi tim satelit.
Tim papan atas MotoGP biasanya membawa 50-60 orang dalam setiap seri balap. Angka tersebut tidak termasuk pihak sponsor, tamu, jurnalis, dan penggemar yang diizinkan berada di area garasi.
"Saya pikir jumlah itu (45 orang) masih masuk akal untuk sebuah balapan," kata Direktur tim KTM, Pit Beirer seperti dilansir Crash, Selasa (16/6).
Beberapa tim lain juga sudah dikabarkan sedang menyusun teknis kerja jika staf benar-benar diharuskan bekerja dari jarak jauh selama seri balap berlangsung. Namun, mereka berharap pekerja yang bekerja di luar sirkuit tidak terpaut jarak yang terlalu jauh.
"Mungkin kebijakan itu akan membantu. Tapi satu hal penting yang tidak boleh terlupakan adalah kita harus membuat penonton menikmati balapan," ujarnya.
"Kami harus bekerja sama jika memang tidak semua orang boleh berada di sirkuit. Karena mereka yang berada di arena harus bertanggungjawab pada jalannya balapan," tambah dia. Seri balap pertama MotoGP dijadwalkan bakal digelar di sirkuit Jerez, Spanyol pada 19 Juli mendatang. Itu adalah ajang perdana setelah musim balap berhenti selama empat bulan akibat pandemi virus corona.