Selasa 16 Jun 2020 23:49 WIB

PMI Tangerang Gunakan Teknologi Sinar UV untuk Sterilisasi

Teknologi ini juga digunakan untuk membersihkan ruang tunggu pendonor dan donor darah

Red: Muhammad Fakhruddin
Petugas PMI menyemprotkan cairan disinfektan di SDN 1 Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (3/6/2020). Penyemprotan tersebut sebagai persiapan jelang dimulainya aktivitas kegiatan belajar mengajar kembali di sekolah tersebut setelah memasuki masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuju penerapan normal baru dalam upaya penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/FAUZAN
Petugas PMI menyemprotkan cairan disinfektan di SDN 1 Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (3/6/2020). Penyemprotan tersebut sebagai persiapan jelang dimulainya aktivitas kegiatan belajar mengajar kembali di sekolah tersebut setelah memasuki masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuju penerapan normal baru dalam upaya penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang, Banten menggunakan teknologi sinar ultra violet (UV) untuk mensterilisasikan tempat dan peralatan kesehatan yang dilakukan rutin setiap empat jam sekali.

"Teknologi ini kami manfaatkan untuk sterilisasi yang tujuannya selain untuk mencegah penyebaran virus dan bakteri, juga menghindari kerusakan jika secara terus menerus dibersihkan dengan menggunakan cairan disinfektan," kata Kepala UDD PMI Kota Tangerang David Sidabutar melalui sambungan telepon, Selasa (16/6).

Menurutnya, tempat serta alat di UDD PMI Kota Tangerang rutin dibersihkan secara berkala setiap hari, seperti misalnya menyiramkan air panas dan cairan disinfektan setiap empat jam sekali ke penjuru tempat. Selain menggunakan cara konvensional tersebut untuk menghindari kerusakan alat kesehatan pihaknya juga memanfaatkan teknologi UV, namun di saat pandemi Covid-19 sterilisasi dengan sinar UV dilakukan secara berulang-ulang dalam satu hari penuh (24 jam).

Tidak hanya untuk alat kesehatan, teknologi ini juga digunakan untuk membersihkan ruangan tunggu pendonor dan donor darah. Dengan menggunakan teknologi ini terbukti ampuh membasmi kuman, virus serta bakteri yang menempel di ruangan, bahkan keefektifannya bisa mencapai 99 persen.

"Dari semua sterilisasi yang ada, tidak ada metode yang bisa menjamin 100%. Jadi, kami mengkombinasikan cara sterilisasi, namun tidak seluruh ruangan sterillisasi menggunakan sinar UV, seperti benda yang setiap hari kami gunakan untuk bekerja misalnya meja, alat tulis dan lain sebagainya, sterilisasinya menggunakan disinfektan," tambahnya.

David mengatakan sterilisasi menggunakan teknologi sinar UV ini sudah ditetapkan sebagai standar operasional UDD. Tingkat keefektifan teknologi ini untuk membasmi virus sangat tinggi dan dapat memangkas biaya. Bila sebelumnya pengeluaran untuk pembuatan atau pembelian disinfektan besar harus menggunakan anggaran yang cukup besar, kini pengeluaran itu berkurang berkat teknologi tersebut..

Di sisi lain, pria yang berprofesi sebagai dokter ini menjelaskan dibalik manfaatnya UV juga memiliki dampak negatif berupa risiko kanker kulit. Untuk itu, penggunaan teknologi ini dilakukan dengan standar yang ketat agar terhindar dari risiko.

Dalam menggunakan alat tersebut, personel yang ditugaskan harus berhati-hati, sebab jika terlalu sering terpapar dampak buruknya mengakibatkan penyakit kanker kulit. Maka dari itu, pihaknya tidak menginginkan hal itu terjadi, apalagi jika terkena mata dampaknya bisa menyebabkan kerusakan hingga kebutaan.

Sedikitnya PMI Kota Tangerang memiliki tujuh alat sterilisasi sinar UV. Setiap alat mempunyai ragam dan ukuran yang berbeda dan untuk pengoperasiannya dilakukan pada malam hari setelah pelayanan selain donor darah tutup atau sekitar pukul 22.00 WIB.

Adapun fungsi alat itu, bekerja dengan cara merusak bagian tertentu pada virus, kuman ataupun bakteri, sehingga daya infeksinya pun berkurang akibat rusaknya jaringan virus, bakteri maupun kuman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement