Rabu 17 Jun 2020 00:43 WIB

20 Tentara India Terbunuh dalam Bentrok dengan Pasukan China

Sebanyak 43 tentara China dilaporkan juga menjadi korban.

Rep: Fergi Nadira/Ideal/Kamran/ Red: Teguh Firmansyah
Tentara India di perbatasan
Foto: zeenews.com
Tentara India di perbatasan

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Setidaknya 20 tentara India terbunuh dalam pertarungan melawan pasukan China yang terjadi di Lembah Galwan, timur Ladakh, Senin (15/6) malam. Di pihak China, jumlah korban masih simpang siur. Namun, sumber kantor berita ANI, Selasa (16/6), menyebut ada 43 korban di pihak China. Tidak diketahui pasti berapa yang terluka dan yang terbunuh.

Media India, NDTV, melaporkan, dari 20 tentara India yang terbunuh, satu di antaranya merupakan kolonel. Sebelumnya laporan awal menyebut hanya dua tentara India yang tewas. Sumber mengatakan, tidak ada kontak senjata. Kedua pihak melakukan pertarungan langsung di antara dua pihak tentara. 

Namun, bagaimanapun insiden ini merupakan eskalasi serius antara India dan China di wilayah perbatasan kedua negara yang diperselisihkan di barat Himalaya. Bentrok mematikan ini merupakan puncak dari ketegangan dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut sebuah pernyataan resmi, perwakilan militer senior dari kedua belah pihak bertemu untuk meredakan ketegangan. "Selama proses deeskalasi sedang berlangsung di Lembah Galwan, sebuah pertempuran sengit terjadi kemarin malam dengan korban. Kehilangan nyawa terjadi di pihak India, termasuk seorang perwira dan dua tentara. Pejabat militer senior kedua pihak saat ini bertemu di tempat tersebut untuk meredakan situasi," kata pernyataan tersebut dikutip laman NDTV, Selasa (16/6).

Tentara India dan China mengalami kebuntuan selama beberapa pekan di Pangong Tso, Lembah Galwan, Demchok, dan Daulat Beg Oldie di Ladakh timur. Sejumlah besar personel tentara China bahkan melampaui batas India untuk Garis Kontrol Aktual atau perbatasan de facto di beberapa daerah, termasuk Pangong Tso.

Setelah beberapa pekan ketegangan termasuk sebuah insiden bentrokan tentara patroli dari kedua belah pihak di Tepi Danau Pangong yang mengakibatkan cedera, pertikaian mereda setelah perundingan. Komandan militer India dan China telah melakukan pembicaraan di tingkat komandan brigade dan komandan batalion di daerah Lembah Galwan dan Sumber Air Panas.

Tentara China sebelumnya menarik pasukannya dari Lembah Galwan, PP-15 dan Sumber Air Panas di daerah Ladakh Timur. Di sisi lain, India juga membawa kembali beberapa pasukan dan kendaraannya dari daerah ini.

Mantan pejabat militer dan diplomat India menilai pemicu bentrok adalah pembangunan jalan dan jalur udara India. Setelah bertahun-tahun mengabaikan, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah mendorong untuk meningkatkan konektivitas. Pada tahun 2022, 66 jalan utama di sepanjang perbatasan China akan dibangun.

Salah satu jalan ini terletak di dekat Lembah Galwan yang menghubungkan ke pangkalan udara Daulat Beg Oldi, yang diresmikan Oktober lalu. China keberatan dengan pembangunan jalan India di kawasan tersebut.

China menuding pasukan India melakukan serangan provokatif di wilayah perbatasan kedua negara di Himalaya. Beijing menilai hal itu dapat memicu konflik fisik yang serius. Pernyataan itu diutarakan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, saat mengomentari bentrok yang terjadi di perbatasan Himalaya antara pasukan kedua negara.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement