REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, pihaknya dalam menjalankan fungsi pengawasan akan meminta penjelasan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, terkait jatuhnya pesawat milik TNI AU di Kampar, Riau. Nantinya, hal tersebut akan dilaksanakan oleh Komisi I sebagai mitra dari keduanya.
"Di situlah forum untuk melakukan diskusi atau pertanyaan-pertanyaan yang menyangkut alat-alat pertahanan yang dimiliki oleh TNI," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (16/6).
Meski begitu, kecelakaan yang terjadi di Kampar dinilainya karena alutsista TNI yang sudah tua. Sehingga, pertanggungjawaban pemerintah terkait perawatan dan peremajaan akan dipertanyakan.
"Untuk tugas DPR antara lain ada pengawasan, ada rapat-rapat rutin yang dilakukan DPR di Komisi I, biasanya rapat pengawasan dengan mitra-mitra," ujar Dasco.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu yakin, pemerintah telah memberi perhatian lebih terhadap alutsista. Tetapi, adanya pandemi virus Covid-19 disebutnya membuat anggaran untuk situasi operasional dan anggaran belum maksimal.
Namun, ia yakin Prabowo dapat memperbaiki hal tersebut. Seperti yang dulu selalu ia gaungkan untuk memperkuat alutsista negara.
"Saya yakin dan percaya bahwa misi memeperkuat pertahanan Indonesia termasuk memperkuat alat-alat pertahanan itu juga jadi konsentrasi yang utama," ujar Dasco.
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I Marsekal Pertama Tri Bowo Budi Santoso, mengatakan, jatuhnya pesawat di Kabupaten Kampar, Riau pada Senin (15/6) sekitar pukul 08.30 WIB, masih diselidiki aparat TNI AU di lapangan. Dia belum bisa menjelaskan secara detail penyebab dan jenis pesawat, lantaran masih menunggu laporan dari tim di lapangan. "Masih mau diselidiki ini, nanti disampaikan Kadispen-AU, biar satu suara," kata Tri Bowo.