Rabu 17 Jun 2020 10:09 WIB

Ekspor Jepang Alami Kontraksi Terdalam Sejak 2009

Penurunan pengiriman mobil ke Amerika Serikat jadi penyebab penurunan ekspor Jepang.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Deretan mobil siap ekspor di Pelabuhan Kawasaki, Tokyo, belum lama ini. Penurunan pengiriman mobil ke Amerika Serikat jadi penyebab penurunan ekspor Jepang.
Foto: AP Photo/Koji Sasahara
Deretan mobil siap ekspor di Pelabuhan Kawasaki, Tokyo, belum lama ini. Penurunan pengiriman mobil ke Amerika Serikat jadi penyebab penurunan ekspor Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Pada Mei, ekspor Jepang mengalami penurunan dengan laju tercepat sejak krisis keuangan global 2009. Pengiriman mobil ke Amerika Serikat (AS) yang menurun menjadi faktor utama penyebabnya. Kondisi ini memperkuat proyeksi ekonomi Jepang akan mengalami kontraksi mendalam pada kuartal kedua.

Pelemahan permintaan global untuk mobil dan melambatnya pengeluaran bisnis akan menyeret ekonomi Jepang yang selama ini ditopang dengan kinerja ekspor. Pesimisme ini terasa meskipun perdagangan Jepang dengan Cina menunjukkan tanda-tanda meningkat dan ekonomi AS maupun Eropa kembali dibuka.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (17/6), data ekspor impor dirilis setelah Bank of Japan menambah dukungannya melalui skema pinjaman untuk bisnis yang kini tengah berjuang menghadapi tekanan akibat pandemi. Skema ini membutuhkan anggaran 1 triliun dolar AS.

Data Departemen Keuangan pada Rabu menunjukkan ekspor Jepang turun 28,3 persen periode Januari-Mei 2020. Situasi ini lebih buruk dibandingkan prediksi para ekonom dalam jajak pendapat Reuters, yakni kontraksi 26,1 persen.