Rabu 17 Jun 2020 10:26 WIB

Studi Oxford: Dexamethasone Kurangi Kematian Akibat Covid-19

Dexamethasone menawarkan harapan baru untuk kelangsungan hidup pasien Covid-19.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Dexamethasone menawarkan harapan baru untuk kelangsungan hidup pasien Covid-19. Ilustrasi.
Foto: LHcheM/Wikimedia
Dexamethasone menawarkan harapan baru untuk kelangsungan hidup pasien Covid-19. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ATLANTA -- Obat dexamethasone menawarkan harapan baru untuk kelangsungan hidup pasien Covid-19. Namun, obat tersebut tidak memberikan efek bagi yang tidak terlalu sakit.

Peneliti di Inggris mengumumkan obat pertama yang terbukti menyelamatkan hidup. Dexamethasone dinyatakan dapat mengurangi kematian hingga 35 persen pada pasien yang membutuhkan perawatan dengan mesin pernapasan dan 20 persen pada mereka yang hanya membutuhkan oksigen tambahan.

Baca Juga

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan, obat itu merupakan terobosan terbesar dalam mengobati Covid-19. Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci menyebutnya ini menjadi peningkatan signifikan dalam pilihan terapi yang tersedia.

Inggris membuat deksametason tersedia untuk pasien di Layanan Kesehatan Nasional (NHS). Departemen Kesehatan Inggris mengatakan, obat itu telah disetujui untuk mengobati semua pasien Covid- 19 yang membutuhkan perawatan di rumah sakit, yang efektif segera. Inggris dikabarkan telah memiliki pasokan cukup untuk merawat 200 ribu pasien.

"Ini ada di hampir setiap rak apotek di setiap rumah sakit, tersedia di seluruh dunia, dan sangat murah," kata peneliti dan pemimpin uji coba dari Oxford University, Peter Horby.

Horby melakukan uji coba yang secara acak kepada 2.104 pasien untuk mendapatkan obat tersebut. Mereka mendapatkan perbandingan dengan 4.321 pasien yang hanya mendapatkan perawatan biasa.

Bagi kebanyakan orang, virus corona menyebabkan gejala ringan atau sedang seperti demam dan batuk. Untuk beberapa orang, terutama orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan masalah kesehatan yang ada, virus ini dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah, termasuk pneumonia dan kematian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement