Rabu 17 Jun 2020 11:13 WIB

Terdampak Covid-19, Nenek di Lebak Makan Nasi Bekas

Meski tak dapat BST, Sukanah bersyukur anaknya dapat beasiswa kampus di Jakarta.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pengungsi korban gempa bumi menjemur nasi sisa di tempat pengungsian di Desa Kayangan, Kayangan, Lombok Utara, NTB (ilustrasi).
Foto: Zabur Karuru/Antara
Pengungsi korban gempa bumi menjemur nasi sisa di tempat pengungsian di Desa Kayangan, Kayangan, Lombok Utara, NTB (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Seorang warga Kabupaten Lebak, Banten menjemur nasi bekas (nasi aking) menjadi penganan untuk konsumsi makanan tambahan di tengah pandemi Covid-19. "Saya kira nasi bekas dijemur itu bisa dijadikan makanan tambahan dan dapat mengurangi beban ekonomi keluarga," kata Sukanah (60 tahun), seorang nenek warga Rangkong RT 04 RW 03, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak pada Rabu (17/6).

Nasi bekas yang dijemur itu dapat dimanfaatkan untuk dijadikan aneka penganan yang menyehatkan dan memiliki kandungan gizi di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, nasi bekas dijemur bisa jadi bahan penganan cangkaruk maupun gipang dan jika tidak diolah bisa disimpan serta tak menimbulkan bakteri maupun busuk.

Namun, Sukanah ingin memproduksi makanan gipang dari nasi yang dijemur itu, tetapi belum memiliki uang untuk membeli gula putih dan minyak goreng. "Kami memproduksi aneka penganan dari nasi bekas itu dijadikan makanan tambahan untuk mengirit ekonomi keluarga, terlebih di tengah pandemi Covid-19," kata Sukanah yang telah ditinggalkan suaminya meninggal dunia.

Sukanah mengatakan, selama ini kehidupan ekonomi keluarganya di tengah pandemi Covid-19 cukup terpukul karena usaha dari sektor pertanian pun terdampak. Saat ini, ia sudah tidak bekerja, namun bisa menghidupi enam anaknya yang masih duduk dibangku SD, SMP dan SMA. Sedangkan empat anak lainnya sudah berkeluarga.