REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK) mengingatkan, penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur terus tinggi. Bahkan penambahan hariannya, sering kali paling tinggi secara nasional. JK berharap ada upaya lebih keras dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim melalui Gugus Tugasnya.
Dia juga mengingatkan agar gubernur dan kepala daerah bisa saling berkoordinasi dalam upaya percepatan penanganan Covid-19 tersebut. "Karena itu kita harus bersama-sama mencegah itu. Gubernur bekerja luar biasa, wali kota bekerja keras. Tapi perlu sistematik, terkoordinasi," kata dia saat berkunjung ke Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (17/6).
JK pun mengingatkan, jumlah pasien positif Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) berpotensi melebihi DKI Jakarta dalam waktu dekat. Mengingat, dalam beberapa hari terakhir penambahan pasien terkonfirmasi positif virus SARS CoV-2 di wilayah timur Pulau Jawa tertinggi di tingkat nasional.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 saat ini mencapai 8.290 orang. Sedangkan berdasarkan data Gugus Tugas Pusat, jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta sebanyak 9.222 orang. "Tiap hari ada perbedaan 150 (kasus) rata-rata (antara Jatim dengan DKI Jakarta, Red), lebih tinggi Jawa Timur," ujar JK.
Apabila penambahan tersebut terus berlangsung, JK mengatakan, dalam satu pekan ke depan, bukan tidak mungkin Jatim akan melampaui DKI Jakarta dalam hal catatan jumlah pasien positif Covid-19. Apalagi, kata dia, penambahan kasus positif Covid-19 di DKI Jakart mulai melandai.
"Dalam waktu seminggu kalau itu berlangsung terus, Jawa Timur bisa lebih tinggi daripada Jakarta. Jakarta mulai cenderung stabil turun, ini (Jatim) naik," kata dia.