Rabu 17 Jun 2020 15:45 WIB

Komandan China Tewas dalam Bentrokan dengan Tentara India

Bentrokan menyebabkan 40 tentara China tewas, termasuk komanan pasukan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Perbatasan China dan India.
Foto: americaninterest
Perbatasan China dan India.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI — Sedikitnya 40 tentara China dilaporkan tewas saat terlibat bentrokan dengan pasukan India di wilayah perbatasan kedua negara, tepatnya di lembah Galwan, Ladakh. Komandan dari unit pasukan China disebut merupakan salah satu korban tewas. 

Informasi itu dilaporkan media India yang berbasis di New Delhi, Asian News International (ANI), mengutip keterangan sejumlah sumber pada Rabu (17/6). “Penilaian (jumlah korban) didasarkan pada jumlah tentara China yang dievakuasi menggunakan tandu dari lokasi bentrokan dan kemudian oleh kendaraan ambulans di lintasan sepanjang sungai Galwan, serta peningkatan gerakan helikopter China,” kata sumber tersebut. 

Baca Juga

Pasca-bentrokan, helikopter China disebut hilir mudik ke lokasi kejadian. “Pasukan (India) yang terlibat bentrokan itu menceritakan tentang sejumlah besar korban China. Meskipun sulit untuk menentukan jumlah korban tewas dan terluka, tapi diperkirakan jauh melebihi 40 (jiwa),” ujar sumber tersebut. 

Pada Senin (15/6) malam, pasukan India dan China terlibat bentrok di wilayah Ladakh. Sebanyak 20 tentara India telah dikonfirmasi tewas dalam kejadian tersebut. Menurut seorang sumber di pemerintahan India, pasukan kedua negara terlibat konfrontasi fisik dengan menggunakan batang besi serta batu. Tak ada tembakan yang dilepaskan.

“Mereka menyerang dengan batang besi, komandan terluka parah dan jatuh. Ketika itu terjadi, lebih banyak tentara berkerumun ke daerah itu dan menyerang dengan batu,” kata sumber tersebut. Bentrokan dilaporkan berlangsung selama beberapa jam. Jatuhnya korban jiwa akibat konfrontasi fisik merupakan yang pertama sejak 1967. Hal itu telah memanaskan situasi di wilayah perbatasan kedua negara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement