Rabu 17 Jun 2020 15:59 WIB

Proses Penelitian di Inggris Hingga Temukan Obat Covid-19

Peneliti Inggris klaim obat deksametason kurangi kematian Covid-19 hingga 35 persen

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
Seorang anak bermain di sisi Sungai Thames di London, Inggris. Negara ini disebut sebagai negara terbaik di dunia dalam mengobati pasien jalani sisa masa hidupnya.
Foto: AP
Seorang anak bermain di sisi Sungai Thames di London, Inggris. Negara ini disebut sebagai negara terbaik di dunia dalam mengobati pasien jalani sisa masa hidupnya.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Para ilmuwan Inggris mengatakan ada terobosan besar dalam pengobatan infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Mereka melaporkan bahwa steroid dapat mencegah kematian akibat infeksi Covid-19.

Pada Selasa (16/6), para ilmuwan dari Universitas Oxford, Inggris mengatakan berdasarkan uji coba, obat deksametason ditemukan mengurangi tingkat kematian sebesar 35 persen untuk pasien Covid-19 dalam kondisi kritis dan membutuhkan ventilator untuk alat bantu napas. Sementara, 20 persen pasien lainnya yang mengalami kondisi mendekati kritis juga demikian.

Baca Juga

"Apa yang kamu lihat benar-benar luar biasa,"ujar Peter Horby, selaku akademisi yang terlibat dalam penelitian, dilansir VOA, Rabu (17/6).

Kepala petugas medis Inggris, Chris Whitty mengatakan hasil dalam uji coba terbaru menjadi yang paling penting untuk Covid-19. Para ilmuwan di seluruh dunia telah berlomba untuk menemukan pengobatan penyakit infeksi virus corona jenis baru tersebut, yang menjadi pandemi global sejak awal tahun ini.

Dexamethasone adalah steroid generik yang telah digunakan selama 60 tahun untuk mengurangi peradangan dari berbagai kondisi lain, termasuk radang sendi dan asma. Harga obat itu terjangkau di banyak negara dunia, biasanya bernilai satu dolar AS untuk per dosis.

Ilmuwan Universitas Oxford menguji dexamethasone sebagai bagian dari upaya kolektif di seluruh dunia oleh laboratorium komersial, perusahaan farmasi dan universitas untuk obat-obatan yang ada untuk melihat apakah ada yang dapat bekerja untuk Covid-19

"Ini adalah satu-satunya obat yang sejauh ini terbukti mengurangi angka kematian secara signifikan," kata Horby.

Dalam studi Oxford 2.104 pasien diberi obat dan 4.321 tidak dengan hasil yang dibandingkan. Universitas mendaftarkan lebih dari 11.500 pasien secara keseluruhan untuk menguji obat yang ada, menjadikannya sebagai uji klinis terbesar di dunia.

Tim peneliti dari Universitas Oxford juga mengatakan jika deksametason telah digunakan lebih cepat di Inggris, itu bisa menyelamatkan sekitar 5.000 dari 40.000-an warga di negara itu, yang sejauh ini meninggal karena Covid-19. Mereka menilai pasien harus diberi obat tersebut tanpa penundan.

Tetapi satu yang perlu diperhatikan adalah deksametason tidak membantu pasien Covid-19 dengan gejala yang lebih ringan dan tak memiliki masalah pernapasan. Sementara, obat lainnya yang telah terbukti menunjukkan manfaat terhadap pasien dengan kondisi yang parah adalah remdesivir, obat anti-virus yang diciptakan untuk melawan Ebola, yang dapat mengurangi durasi gejala yang buruk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement