Rabu 17 Jun 2020 17:12 WIB

Jika Dilonggarkan, WO Harus Terapkan Protokol Kesehatan

Kalau dilonggarkan, resepsi pernikahan di luar ruangan diutamakan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Fuji Pratiwi
Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana. Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku sudah menerima usulan dari para pengusaha jasa pernikahan (wedding organizer /WO) yang berharap resepsi pernikahan bisa digelar kembali di masa pandemi Covid-19.
Foto: Abdan Syakura/Republika
Wakil Walikota Bandung Yana Mulyana. Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku sudah menerima usulan dari para pengusaha jasa pernikahan (wedding organizer /WO) yang berharap resepsi pernikahan bisa digelar kembali di masa pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana mengaku sudah menerima usulan dari para pengusaha jasa pernikahan (wedding organizer /WO) yang berharap resepsi pernikahan bisa digelar kembali di masa pandemi Covid-19. Para pengusaha WO juga sudah menjelaskan protokol kesehatan resepsi pernikahan dan Pemkot Bandung terlebih dahulu akan mempelajarinya.

Yana menjelaskan, Pemkot Bandung menerapkan PSBB proposional dengan pelonggaran 30 persen dari kapasitas (tempat) dan membuka ekonomi dengan potensi penyebaran Covid-19 yang rendah. "Tapi tidak serta merta satu venue seperti Batununggal kapasitas 1.500 orang otomatis 450 orang boleh, enggak begitu. Kita belum melihat dan monitoring tempat," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/6).

Baca Juga

Ia mengatakan Pemkot Bandung akan melihat kesiapan dan komitmen para pengusaha WO dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Resepsi pernikahan melibatkan orang banyak dan interaksi yang dekat. 

"Saya sampaikan, kalau nanti dilonggarkan, komitmen standar penerapan protokol kesehatan harus sangat ketat," ujar Yana.

Pemkot Bandung akan melihat salah satu lokasi resepsi pernikahan yang selanjutkan akan dilakukan simulasi resepsi pernikahan dengan protokol kesehatan. Para pengusaha bisa mengajukan surat permohonan dan simulasi akan ditinjau. Para pengusaha WO juga harus membuat pernyataan akan melaksanakan protokol kesehatan.

"Pernikahan tidak hanya tamu tapi semua petugas yang melayani dari awal sudah dicek suhu, harus pakai sarung tangan, bermasker, pakai faceshield dan pakai QR untuk menghindari interaksi," kata Yana memberi gambaran.

Ia mengatakan keputusan pelonggaran kegiatan di sektor jasa pernikahan akan dibahas pasca PSBB proposional usai pada 26 Juni. Bila jadi dilonggarkan, maka tempat resepsi pernikahan diutamakan digelar di luar ruangan.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement